Rumah Tangga Sultan Ternate Memicu Bentrok Massa
- VIVA.co.id/Firdaus Amar
VIVA.co.id - Ratusan orang pendukung Permaisuri Kesultanan Ternate, Boki Nita Budi Susanti, kembali memblokade jalan utama menuju Bandara Sultan Babullah di Ternate, Maluku Utara.
Blokade jalan itu dilakukan di Kelurahan Akehuda, Kota Ternate Utara, sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pengadilan Negeri (PN) Ternate, yang menolak penangguhan penahanan permaisuri dari tahanan rutan ke tahanan kota.
Massa memblokade jalan dengan menggunakan batu, sampah serta menebang pohon yang ada di pinggir jalan, mereka mendesak pengadilan segera membebaskan permaisuri dari Rutan Kelas IIB Ternate.
Aparat Kepolisian Resor Ternate dikerahkan untuk membubarkan aksi blokade jalan yang merupakan satu-satunya akses menuju Bandara Udara Sultan Babullah. Kepala Polres Ternate, Ajun Komisaris Besar Polisi Kamal Bahtiar, yang berupaya bernegosiasi dengan perwakilan warga adat tidak membuahkan hasil. Massa berkukuh menuntut permaisuri segera dikeluarkan.
"Kami sangat kecewa dengan ini, semestinya proses hukum tidak terjadi karena Boki simbol Kerajaan (Kesultanan Ternate), simbol adat. Ini persoalan rumah tangga, masa rumah tangga Sultan diobok-obok di muka umum," kata koordinator aksi itu, Ilyas Bayau, pada Kamis, 21 April 2016.
Menurutnya, masyarakat adat taat hukum, namun keputusan Sultan juga harus ditaati karena wasiat penobatan dua putra kembar sebagai Putra Mahkota tidak bisa dibatalkan hukum negara. "Jaib (wasiat) tidak bisa diubah itu adalah hukum adat. Tidak ada satu aturan hukum pun yang bisa membatalkan," ujarnya.
Pendukung Permaisuri kemudian dibubarkan paksa dengan menggunakan dua unit mobil water canon dan tembakan gas air mata oleh aparat Brimob Polda Maluku Utara. Sejumlah warga adat ditangkap. Beberapa personel polisi pun terluka pada bagian kepala akibat lemparan batu.
Firdaus Amar/Ternate