Kalau Tak Ditekan, Santoso Bisa Seperti Filipina Selatan

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan sudah berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat tidak masuk ke dalam jaringan teroris Poso pimpinan Santoso. Upaya yang dilakukan termasuk juga meminta bantuan TNI.

"Kenapa dilakukan operasi cukup keras karena memang Santoso kalau tidak ditekan setiap hari atau beberapa hari sekali, masuk bergabung satu dua orang, nanti semakin sulit bagi aparat menindak dan akan menjadi seperti Filipina Selatan," kata Badrodin dalam rapat bersama Komisi III DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 20 April 2016.

Ia bertekad untuk terus melakukan operasi tersebut berapa pun biayanya. Apalagi Poso pernah dideklarasi 'membara dan tak boleh meredup'. Ia menyebutkan dari 29 orang kelompok Santoso, kepolisian sudah mendapatkan dua orang.

Meski begitu, ia menduga walau Santoso ditangkap, tugas kepolisian tak berhenti di situ. Sebab kader Santoso di bawahnya masih eksis. Apalagi menangkap komplotan Santoso juga tak mudah.

"Medan berat, hutan lebat dan gunung. Meski gunung tak terlalu tinggi tapi jurangnya terjal. Itu jadi kendala pasukan TNI dan Polri," kata Badrodin.

Ia menceritakan, pada sekitar tahun 2008, Santoso belum berkiprah seperti sekarang. Santoso mulai aktif menjadi teroris sekitar 2010-2011.
Mereka mulai melakukan kegiatan terorisme di hutan. Sebab, kalau kegiatannya dilakukan di antara rumah penduduk akan lebih mudah terdeteksi.