Anton Charliyan: Ada Upaya Adu Domba Polri-Muhammadiyah

Kepala Polda Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan.
Sumber :
  • Viva/Danar Dono

VIVA.co.id - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan, membantah sudah menuduh organisasi masyarakat Muhammadiyah mendukung teroris. Anton pun membeberkan kronologi pernyataannya.

"Kemarin saya bicara, siapa pun yang membela teroris ialah pro teroris," kata Anton di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 7 April 2016.

Kemudian, lanjut Anton, salah satu wartawan bertanya lagi mengenai ucapannya tersebut.

"’Pak, selama ini yang aktif membela Siyono itu aktivis Muhammadiyah, dengan demikian Muhammadiyah pro teroris, ya kan?’ Rekamannya ada, tanya. Saya tidak pernah menuduh Muhammadiyah pro teroris. Ini hak jawab saya," ujar Anton lagi.

Anton menegaskan bahwa ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan juga Muhammadiyah terlibat dalam mendirikan negara Indonesia. Menurutnya, mereka sangat menentang aksi terorisme.

"Kita komitmen memerangi teroris. Karena provokasi teroris ini sangat luar biasa dan hal ini saya sudah menemukan ada upaya yang menunggangi Muhamadiyah, dan ada upaya upaya ingin mengadu domba antara Polri, khususnya Densus dengan Muhammadiyah," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menilai pernyataan Anton Charliyan sebagai teror. Sebab, Anton menyebut kelompok yang membela Siyono adalah pro teroris.

"Pernyataan Kadiv Humas itu penuh dengan teror untuk membungkam usaha masyarakat sipil menemukan fakta," ujar Dahnil. (one)