TNI AD Butuh Waktu Bongkar Jaringan Narkoba di Internal

Ilustrasi narkoba
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Teresia May

VIVA.co.id – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Sabrar Fadhilah, mengakui banyak kasus narkoba di TNI sejak 2014, belum terselesaikan.

"Proses berjalan persidangan ini, apalagi kaitannya dengan kasus-kasus seperti ini bukan sesuatu yang mudah. Ada bukti, ada saksi, ada jaringan, ada macam-macam," kata Sabrar, di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 7 April 2016.

Menurut Sabrar, proses pengungkapan jaringan ini membutuhkan waktu yang tidak singkat. Karena itu, dia meminta masyarakat untuk bersabar menunggu prosesnya selesai.

"Kalau misalnya ini kamu saya tangkap untuk urusan narkoba, bukan hanya urusan saya dengan kamu, kamu dengan narkoba. Tapi kamu dengan teman-teman kamu, kamu dengan jaringanmu, kamu. Apakah kamu ini pengguna atau kamu pengedar atau pembuat atau pengimpor banyak, perlu waktu," Sabrar menjelaskan.

Sabrar menegaskan, TNI AD siap menjadi bagian dari komitmen pemberantasan narkoba, sehingga jajarannya terus berupaya mengungkap berbagai kasus yang melibatkan prajurit TNI.

"Yang di pojok-pojok sana juga mungkin gaungnya belum. Tapi mudah-mudahan dengan begini gaungnya semakin kuat," kata mantan ajudan Wakil Presiden Boediono.

Sebelumnya, . Bahkan, Gatot memberikan ultimatum, jika sampai Juni tahun ini masih ada prajurit yang kedapatan menggunakan narkoba, komandan kesatuannya akan dipecat.

Menurut Panglima, prajurit TNI mesti terlatih dan dipersenjatai, sehingga jika sudah terkena narkoba, mereka tidak bisa lagi menjadi prajurit yang efektif.
 
“Bagi Komandan Satuan yang telah berhasil mengungkap terkait narkoba itu adalah sebuah prestasi. Namun demikian, apabila setelah bulan Juni masih ada prajurit TNI yang tertangkap kasus narkoba, maka komandannya akan terkena sanksi juga,” tegas Gatot, Sabtu, 27 Februari 2016.

Terbaru adalah , bersama Kepala Pusat Komando Dan Pengendalian Angkatan Laut, Letkol Budi Iman santoso. 

Keduanya ditangkap dalam pesta narkotika dan obat-obatan pada Rabu dini hari, 6 April 2016, bersama lima warga sipil dalam operasi yang digelar Kasdam Wirabuana VII Brigjen TNI Supartodi di sebuah hotel di Kota Makassar. (ase)