Harga BBM Turun, Semarang Tolak Sesuaikan Tarif Angkutan

Angkutan umum (angkot).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA.co.id – Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April 2016 lalu, tidak berdampak pada penurunan tarif angkutan darat di Kota Semarang, Jawa Tengah. Saat ini, tarif seluruh angkutan umum di kota ini masih normal seperti sebelumnya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Semarang, Agus Harmunanto mengatakan,  penurunan harga BBM tidak menjadi tolak ukur penurunan tarif angkutan di wilayahnya.

"Untuk tarif angkutan kota, kami tunggu kebijakan pusat, karena kita penurunan BBM, baru sedikit bagian daripada tarif. Tarif turun bukan karena BBM saja, tetapi ada faktor lain," jelas Agus di Semarang, Rabu 6 April 2016.

Padahal sebelumnya, Menteri Perhububungan Ignasius Jonan, mengimbau agar pemerintah daerah menyesuaikan tarif angkutan, seiring kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM per 1 April 2016.

Menurut Agus, selain BBM, beberapa faktor yang dapat memengaruhi harga tarif antara lain, suku cadang, upah, perhitungan pelayanan, sampai perawatan armada.

"BBM saja enggak ngaruh, tetapi kita evaluasi kalau memang di lapangan semua turun, BBM turun, tetap kita turunkan," jelasnya.

Sementara itu, untuk menambah daya tarik masyarakat untuk menggunakan angkutan umum, pihaknya baru saja mendapatkan bantuan 25 armada bus BRT dari pemerintah pusat dan delapan armada dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Bantuan bus tersebut didatangkan, setelah melihat tingginya antusiasme masyarakat kota Semarang untuk menggunakan fasilitas angkutan umum.

"Perkiraan Agustus-September 2016 ini kita luncurkan. Setelah itu, kita juga akan tambah koridor khusus untuk kampus, agar semakin memudahkan kalangan pelajar, " jelasnya. (asp)