Sultan Pastikan Darah Keraton Tak Boleh Ikut Pilkada
- U-Report
VIVA.co.id – Raja memastikan melarang seluruh keturunan keraton untuk maju dalam pemilihan kepala daerah. Menurut , pelarangan itu bersifat final dan mengikat selama ia masih berkuasa di .
"Tidak ada menantu, anak dan kerabat yang maju. Jika maju, tak turunke dewe (saya akan turunkan sendiri). Saya yang akan kampanye menurunkan," kata , Rabu 6 April 2016.
Jika pun ada yang tetap ngotot meminta izin, kata , apa pun dalihnya, ia pun akan tetap ngotot untuk tidak mengizinkan pencalonan itu. "Kalau minta ijin tidak akan saya ijinkan," ujarnya.
mengaku, majunya seseorang yang memiliki darah maka akan berdampak pada situasi keadilan di masyarakat. "Jangan sampai justru keadilan masyarakat terpengaruh," ungkapnya.
Pernyataan serupa sebelumnya juga dilontarkan oleh permaisuri , GKR Hemas. Ia juga menolak keras jika ada orang dalam keraton yang hendak berpartisipasi dalam pilkada.
"Tidak ada anak dan menantu yang menjadi wali kota atau bupati," kata
Belum lama ini, KPH Wironegoro, yang tak lain merupakan menantu dari dan , sempat menyebut ditawarkan menjadi salah satu kandidat Wali Kota Yogyakarta.
Ia mengaku hendak diusung oleh Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto. "Saya masih punya waktu 6 bulan untuk mempertimbangkan maju atau tidak dalam pilkada di Kota Yogya (Yogyakarta)," kata Wironegoro.
"Saya harus berkomunikasi dengan keluarga besar, sahabat dan minta pendapat masyarakat Yogya (Yogyakarta) jika ingin maju." katanya.