Cara Kementerian Pendidikan Antisipasi Mati Lampu Saat UN

Anies Baswedan saat mengunjungi SDN 01 Lebak Bulus
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di daerah-daerah. Hal itu dilakukan guna menjaga agar masalah listrik tidak menggangu jalannya Ujian Nasional (UN) tahun 2016 yang berbasis komputer.

"Saya sampaikan ke Dinas dan Pemda (pemerintah daerah) koordinasi dengan PLN setempat, bilang kalau memang ada giliran pemadaman, kita minta jangan kena dulu daerah yang sedang melaksanakan UN. Kita sudah sampaikan lama ke daerah itu kan," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta Pusat, Jumat, 1 April 2016.

Meski begitu, pihaknya tetap meminta sekolah yang menyelenggarakan UN berbasis komputer untuk menyediakan mesin pembangkit listrik (genset). "Tapi, kita harap (listrik) tidak terganggu selama UN," ujar Anies.

Walau saat mengerjakan soal UN listrik padam, para peserta tak perlu khawatir. Sebab, mereka tidak akan mengulang dari awal lagi mengerjakan soal. Hal itu karena jawaban yang sudah mereka berikan akan langsung tersimpan otomatis. "Begitu bisa nyala, dia akan mulai dari nomor berikutnya," kata Anies. 

Selain jawaban peserta tidak hilang, waktu pengerjaan soal juga dihitung dari berfungsinya komputer. "Jadi, malah lebih enak dengan komputer kan. Kalau dengan kertas telat 10 menit, yah waktu enggak bisa berhenti," ujar dia.

(ren)