Rektor Yakin Proyek Rumah Sakit Unair Tak Bermasalah

Ilustrasi/Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa sejumlah barang bukti saat melakukan penggeledahan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, Rabu malam, (30/3/2016).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA.co.id – Rektor Universitas Airlangga (Unair) Nasih meyakini, proyek rumah sakit mereka tidak bermasalah. Hal itu merujuk pada hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu lalu.

“Dari hasil pemeriksaan BPK itu sudah tidak ada yang bermasalah, dan kami sudah melaksanakan semua kewajiban kami kepada Kementerian dan BPK,” kata Nasih di Surabaya, Rabu, 30 Maret 2016.

Karena itu, Nasih merasa dalam proyek itu sama sekali tidak ada yang janggal. Meski demikian, Nasih mengaku kaget dengan penetapan mantan Rektor Unair Fasichul Lisan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus itu.

“Karena selama ini beliau sudah mengabdikan dirinya untuk kemajuan dunia pendidikan, khususnya Unair. Jadi kami merasa sangat prihatin, dan terkejut,” ujar Nasih.

Sehingga, Nasih meminta semua pihak untuk tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Tujuannya, agar proses hukum itu bisa dijalankan dengan sangat adil.

Namun, Nasih berjanji Unair tetap akan memberikan bantuan hukum kepada Fasichul. Sebab, hal itu sudah menyangkut nama instansi.

“Selain itu, selama ini proses pengerjaan proyek itu juga berjalan baik-baik saja, makanya kami akan memberikan bantuan hukum itu,” ucap Nasih.

Sebelumnya, Fasichul ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka dalam kasus pembangunan Rumah Sakit Unair. KPK juga telah melakukan penggeledahan di Rektorat Unair pada Rabu, 30 Maret 2016 selama sembilan jam, tepatnya mulai pukul 10.00 WIB, hingga pukul 19.30 WIB. (ms)