Pria Ini Pernah Jadi Kapolsek Cuma 10 Menit
Rabu, 30 Maret 2016 - 23:40 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Jika pada umumnya jabatan Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) atau jabatan strategis lainnya di institusi Polri bisa mencapai dua tahun atau lebih, hal itu tidak berlaku bagi Putu Kholis Aryana. Perwira jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2004, yang akrab disapa Putu ini mengaku dirinya pernah merasakan singkatnya jabatan sebagai Kapolsek saat bertugas di Polsek Jiwan, Polres Madiun, Jawa Timur.
Ini lantaran ketika usai serah terima jabatan (Sertijab), ia dihadapkan pada pilihan yang lebih menggiurkan, yakni lulus ikut Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Putu pun langsung mengamininya.
"Jadi waktu itu ketika baru selesai Sertijab, saya mendapat kabar bahwa saya lulus ikut PTIK. Ya, saya langsung terima dan jabatan Kapolsek saya lepas. Enggak sampai 10 menit saya menjabat sebagai Kapolsek, mangkok bakso masih saya pegang, eh dapat kabar promosi itu (PTIK). Bersyukur banget tentunya," jelas Putu, kepada VIVA.co.id, Rabu, 30 Maret 2016.
Pria yang kini menjabat sebagai Kepala Satuan Narkoba Polresta Depok, dengan pangkat Komisaris Polisi itu, ternyata memiliki jejak gemilang sebagai anggota Bhayangkara.
Salah satu prestasi yang menonjolnya itu ketika Putu menjabat sebagai Kepala Unit Narkoba di Polres Madiun pada tahun 2009.
Kala itu, dia berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba di kawasan rumah tahanan militer di Madiun.
"Ada oknum dan warga sipil yang berhasil kami amankan ketika sedang mengkonsumsi narkoba. Jenisnya sabu," kenang pria yang berusia 33 tahun tersebut.
Dari situl dia mendapat promosi sebagai Kapolsek Jiwan, walau hanya 10 menit, lantaran memilih ikut PTIK. Setelah lulus PTIK, Putu ditempatkan sebagai Kasat Narkoba di Polres Bantul, Polda DIY pada tahun 2011.
Baca Juga :
"Di situ cuma dua bulan. Kemudian Alhamdulillah sempat jadi ajudan Bapak Wakapolri, yang saat itu Komjen Nanan Soekarna, selama dua tahun," bebernya.
Setelah itu, ia melanjutkan karirnya sebagai Kanit Reskrim di Jakarta Barat. Tahun 2015, Putu diangkat sebagai Kapolsek Sunda Kelapa, Polres Tanjung Priuk.
"10 bulan saya menjabat dan saat ini saya bertugas di Depok sebagai Kasat Narkoba. Semua proses saya syukuri. Semua kita ikuti alurnya saja."
Belum sampai satu bulan menjabat, Putu pun kembali membuktikan taringnya sebagai penegak hukum dengan meringkus bandar narkoba hingga kurirnya. Total sebanyak 31 tersangka ditangkap sepanjang bulan Maret. Operasi ini di bawah pimpinannya langsung.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan yakni ganja seberat 407 gram berikut 14 gram narkoba jenis sabu.
Polisi pun mengklaim operasi ini telah menyelamatkan 1.290 nyawa generasi bangsa.