Luhut Dukung Penangkalan Jurnalis Asing di Poso
- Aryo Wicaksono/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Enam jurnalis asing, empat asal Amerika Serikat, satu dari Kanada dan seorang lagi warga Malaysia, ditangkal petugas Imigrasi saat akan mendarat di Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 23 Maret 2016.
Jurnalis Amerika adalah Saroosh Yaqub Yalvi (host), Poh Si Teng (Produser), Nathan James Anderson (Camera Person), Ramiro Ariel Remo (Sound Engineering) dan Gerard Francis Ricciotti (Cinematographer).
Kelima jurnalis ini bekerja untuk televisi HBO dan mencoba masuk Sulawesi Tengah untuk melaksanakan tugas peliputan ke wilayah Poso untuk mencari kelompok teroris pimpinan Santoso.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Pandjaitan menilai, kebijakan tangkal yang dilakukan petugas Imigrasi sudah tepat. Pasalnya, tidak ada negara yang mau operasi militernya terbongkar pihak asing. Termasuk negara asal para jurnalis.
"Sekarang saya tanya, kalau kita lihat operasinya Amerika, dia mau ga? Kalau dia saja ga mau, ya kita juga tidak mau operasi kita dilihat dia dong," ujarnya saat mengunjungi tvOne, Rabu malam, 23 Maret 2016.
Indonesia juga punya kebijakan yang sama. Saat ini, di Poso sedang digelar operasi Tinombala, operasi gabungan Polri-TNI yang memiliki target penumpasan Mujahid Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.
Luhut juga tidak mempermasalahkan jika negara asal para jurnalis ini akan mengajukan protes terhadap Indonesia. Menurutnya, sebagai pendatang, mereka juga harus menghormati kedaulatan hukum di negara ini. "Mau protes ya itu bukan urusan saya."
(mus)