Ardi Bakrie Ajak Insan Televisi Bahas Peraturan Penyiaran
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Chief Execuitve Officer tvOne, Anindra Ardiansyah Bakrie atau akrab disapa Ardi Bakrie, berharap bisa membahas peraturan penyiaran bersama televisi lain dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), terutama terkait sensor. Menurut Ardi, langkah itu untuk mendapatkan hasil yang baik.
"Yuk, kita sama-sama membahas peraturan dan rambu yang jelas, benar, dan masuk akal," kata Ardi usai jumpa pers 8 Tahun tvOne Inspirasi Dunia, di Bandung, Rabu, 23 Maret 2016..
Apa yang disampaikan oleh Ardi mengacu pada lembaga sensor. Dia mengaku tidak habis pikir dengan beberapa peraturan yang dianggapnya tidak masuk akal. Misalnya, sensor terhadap kegiatan memerah susu sapi.
"Kalau kita lihat, memerah susu sapi adalah bagian dari pengetahuan. Kita kan harus pertimbangkan juga hal seperti ini,” imbuhnya.
Ardi mengaku tahun ini pihaknya sudah mendapatkan tiga surat dari KPI. Salah satu yang terbaru adalah kasus bom di sekitar kawasan Thamrin, Jakarta, serta kecelakaan Air Asia. Sementara, tahun 2015 kemarin, pihaknya menerima sekitar 12 surat.
Meski mendapat surat teguran yang dia anggap sebagai ‘surat cinta’, Ardi tidak mau pasif dan hanya menerima. Dia mengaku kembali mengirimkan surat kepada KPI, yang isinya komplain.
"Saya bilang, kalau surat cinta untuk saya saja, nanti yang lain cemburu. Besoknya, enam televisi mendapat surat cinta juga," imbuhnya.
Komplain tersebut diakui Ardi bukan sebagai bentuk penolakan. Dia mengaku akan selalu menjadi orang yang taat peraturan. Hanya saja, peraturan yang diterapkan juga harus masuk akal. Maka Ardi berharap ke depannya bisa bersama-sama membahas peraturan dengan pihak yang berwenang.
"Saya setuju adanya sensor jika gambar terlalu vulgar tapi kalau hanya baju India saja, apa orang nggak makin penasaran dengan yang ada di balik sensor itu?" tuturnya.