TNI Sebut Peredaran Narkoba Bentuk Perang Modern
- ANTARA/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id - Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad), Mayor Jenderal TNI, Heboh Susanto menilai peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di kalangan masyarakat maupun di kalangan internal anggota TNI merupakan bentuk perang modern.
"Penyebaran hingga penyalahgunaan merupakan perang modern, yang digunakan musuh untuk menyerang kita," kata Mayjen Heboh di Markas Pusterad, Jalan Setu Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu 23 Maret 2016.
Menurut Heboh, salah satu bentuk peperangan modern saat ini tidak lagi dengan mengangkat senjata ke medan perang, atau perang fisik. "Perang modern ini tidak harus hard power lagi seperti yang dibayangkan masyarakat pada umumnya," ujar dia.
Heboh menambahkan, penyebaran dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang di kalangan masyarakat atau oknum-oknum aparat keamanan bukan bertujuan ekonomi semata, tapi secara sistemik untuk membunuh karakter bangsa, sehingga dapat merusak masa depan generasi muda.
"Jelas ini merusak masa depan, karena penyebab narkoba," ujarnya.
Jenderal bintang dua TNI AD itu juga menegaskan, dalam memerangi narkoba tidak bisa dihadapi sendiri-sendiri. Tapi, butuh kekuatan seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama untuk menghadapi peperangan secara modern.
"Ini serius perang modern dan proxy war. Masa kita 350 tahun dijajah nggak punya formulasi, kuncinya nggak bisa gerak sendiri dengan kewenangan masing-masing tapi bergerak bersama. Karena itu, kita sarankan obat terlarang, adalah musuh bersama. Sarannya kita hadapi bersama," tutur Heboh.
Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, tiga oknum anggota TNI terjaring dalam penggerebekan narkoba yang digelar oleh petugas gabungan di perumahan Kostrad. Dari pemeriksaan laboratorium yang dilakukan, diketahui mereka positif mengonsumsi narkoba, bahkan di antaranya diketahui terindikasi menjadi pengedar.