Banjir Padang Makan Korban

Banjir Padang
Sumber :

VIVA.co.id – Seorang bernama Rusdiyanto terjun ke sungai dan hilang karena tidak mengetahui jembatan yang menghubungkan Kampung Pasia Nan Tigo menuju jalan Adinegoro, kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat putus akibat banjir besar, Selasa dini hari, 22 Maret 2016.

Rusdiyanto yang merupakan warga RT 03/ RW 07, Pasia Jambak dinyatakan hilang sejak awal kejadian banjir. Pencarian terhadap Pria yang sehari hari bekerja sebagai tenaga pengaman di salah satu mal di kota Padang ini dilakukan hingga pukul 16.30 oleh tim SAR gabungan TNI dan Polri.

Namun kemudian pada pukul 17.00, jasad pria yang berencana akhirnya ditemukan di bibir pantai Pasia Jambak yang berjarak kurang lebih 800 meter dari jembatan putus tempat korban jatuh.

"Korban hanyut di Pasia Nan Tigo atas nama Rusdiyanto sudah ditemukan. Jenazah Korban ditemukan dibibir pantai Pasia Jambak," kata Kepala Pelaksana BPBD dan Pemadam Kebakaran Kota Padang, Dedi Henidal.

Kronologis hanyutnya korban, berawal saat yang bersangkutan mengendarai sepeda motor untuk berangkat. Karena korban dapat giliran piket pagi sekitar pukul 04.00. Saat melintasi jembatan, korban tidak tahu kalau jembatan tersebut putus akibat banjir dan hujan lebat.

Korban terjatuh dan ke dalam air bersama motornya. Korban kemudian terseret arus ke laut. Namun beruntung jenazah Rusdiyanto berhasil ditemukan tim SAR gabungan.

Satu korban belum ditemukan

Tak hanya Rusdiyanto, seorang bocah tiga tahun, juga menjadi korban banjir setelah terhanyut derasnya arus sungai Banjir Kanal, di Kampung Kubu Dalam, Parak Karakah, Kecamatan Padang Timur.

Korban bernama Falco Diaska, merupakan putra anggota Polri yang dinas di Mapolda Sumbar. Hingga saat ini masih dilakukan pencarian, sejak dinyatakan hilang Selasa pagi, 22 Maret 2016 pukul 07.00 WIB.

"Pencarian korban masih terus dilakukan, karena saat ini keberadaan korban belum diketahui. Semoga korban dapat segera ditemukan," ujar Kapolsek Padang Timur, Kompol Febgendri didampingi Kanit Reskrim, Iptu Jaswir ND.

Febgendri mengatakan kronologis hanyutnya Falco Diaska berawal saat pintu rumahnya dibuka pukul 07.00 pagi. Ketika pintu rumahnya tersebut terbuka dengan girang, Falco berlari keluar dan terjerembab ke dalam bandar.

"Tiba-tiba saja korban keluar rumah dan berlari hingga masuk bandar yang ada di dekat rumah, kemudian langsung hanyut karena air saat itu sangat besar," kata Kapolsek Padang Timur tersebut.