Korban Helikopter Jatuh di Poso Pernah Janji Tangkap Santoso

Suasana rumah duka Kolonel Inf. Ontang Roma Sitindaon korban kecelakaan helikopter di Poso, Sulawesi Tengah.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kolonel Inf. Anumerta Ontang Roma Sitindaon, satu dari 13 korban jatuhnya helikopter di Kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, ternyata menyimpan harapan besar dalam misi pemberantasan teroris di Indonesia.

Belakangan diketahui, pria yang bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN) itu ternyata ingin sekali menangkap gembong teroris, Santoso dalam keadaan hidup.

"Yang saya ingat seperti itu. Janjinya dia ingin menurunkan (tangkap) Santoso dalam keadaan hidup, karena itulah dia masuk BIN," ucap kerabat sekaligus mantan anak buah almarhum, Kolonel (purn), Fauka Nur Farid, saat ditemui di rumah duka di Komplek Cijantung II, Jalan Cempaka, Jakarta Timur, Senin 21 Maret 2016. 

Sebelum bertugas di BIN, Ontang bertugas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai pribadi yang supel dan mudah bergaul.

"Iya, kita tinggal bersebelahan di kompleks. Orangnya supel dan tidak pernah beda-bedakan mana senior mana junior," tutur Fauka.

Rencananya, almarhum akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta. Atas pemintaan keluarga, almarhum akan dimakamkan di dekat ayah dan kakaknya.

Ontang meninggalkan dua putri, Bella dan Wendi. Sama seperti kedua putrinya, sang istri Anasanti Sianturi terlihat syok berat atas musibah ini. Beberapa kali dia tak kuasa membendung kepedihan ketika mendapat ucapan duka dari para pelayat.