Belum Ada Data Antemortem Korban Helikopter Jatuh di Poso
- VIVA.co.id/Anwar Sadat
VIVA.co.id – Korban jatuhnya Helikopter Bell 412 ED rencananya akan diidentifikasi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin 21 Maret 2016. Pantauan di lokasi, hingga kini sejumlah personil korps militer telah bersiaga di sekitar RS Polri.
"Kita masih tunggu. Jenazah berangkat dari sana tadi jam 12.00 WITA," kata Kepala instalasi forensik RS Polri AKBP Jayus Suryanta.
Dikatakannya, setiap jasad nantinya akan melalui tahapan yang sama, yakni identifikasi antemortem dan postmortem. Sebab itu, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pendataan.
"Sampai saat ini kita terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk data-data," ujarnya.
Meski semua jasad nantinya sudah dikenali, Jayus menyebut proses identifikasi melalui antemortem dan postmortem sudah menjadi standar DVI internasional dan nasional. Namun, ia mengaku belum ada pihak keluarga yang menyerahkan data antemortem ke RS Polri.
"Sekalipun dikenali juga tetap harus, dan itu sudah prosedur DVI internasional dan nasional. Sampai saat ini saya di posko mortem belum ada keluarga," katanya.
Seperti diketahui, helikopter Bell 412 EP, dengan nomor penerbangan HA 5171 jatuh pada Minggu, 20 Maret 2016, kemarin. Heli tersebut jatuh diduga karena faktor cuaca buruk. Namun saat ini penyebab pasti jatuhnya helikopter masih dalam penyelidikan.
Sebanyak 13 korban meninggal dunia, antara lain, Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tadulako), Kolonel Inf Heri, Kolonel Inf Ontang RP, Letkol Cpm Tedy, Mayor Inf Faqih, Kapten Yanto, Prada Kiki, Kapten Cpn Agung, Lettu Cpn Wiradi, Letda Cpn Tito, Serda Karmin, Sertu Bagus, Pratu Bangkit