Helikopter Jatuh, Polisi Deteksi Lokasi Kelompok Santoso
- Syaefullah/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan insiden jatuhnya helikopter TNI AD di wilayah Poso berpengaruh terhadap pergerakan perburuan kelompok terduga teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Abu Wardah alias Santoso.
"Operasi terus berjalan dan tidak terhenti dengan musibah seperti ini (jatuhnya helikopter milik TNI AD)," kata Badrodin di Mabes Polri, Senin 21 Maret 2016.
Badrodin mengaku, sejauh ini sejak diperpanjangnya operasi Tinombala di wilayah Poso, Santoso, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur, semakin terdesak.
"Kita akan lanjutkan, karena kita sudah tahu mendeteksi lokasi di mana mereka berada," katanya.
Sayangnya, Badrodin masih enggan merinci di mana lokasi keberadaan Santoso yang sudah diketahui keberadaannya tersebut. Begitu pun dengan kemungkinan penambahan jumlah personel. Menurut Badrodin, itu akan disesuaikan dengan kondisi.
"Itu nanti dinamika kita di lapangan tidak bisa disebutkan. Sementara (personel) belum," katanya.
Helikopter milik TNI AD sebelumnya dilaporkan mengalami kecelakaan pada Minggu petang, 20 Maret 2016. Akibat kejadian itu, 13 orang penumpang tewas seketika di lokasi kejadian.
Sejauh ini, seluruh anggota TNI yang sedianya ditugaskan untuk membantu perburuan teroris Santoso itu akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.