Helikopter TNI Jatuh di Poso, Operasi Tinombala Jalan Terus

Panglima TNI Gatot Nurmantyo (kanan) usai melihat jenazah korban Heli TNI AD di Poso. Senin 21 Maret 2016
Sumber :
  • Abdullah Hamann

VIVA.co.id – Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, menegaskan operasi Tinombala 2016 untuk memburu kelompok Santoso di pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, akan terus dilakukan. Terlepas adanya musibah kecelakaan helikopter Bell 412 EP, dengan nomor penerbangan HA 5171.

Helikopter ini jatuh diduga karena cuaca buruk, di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Minggu 20 Maret 2016.

"Operasi berjalan terus, bisa tanya Kapolda (Sulawesi Tengah), tidak ada perubahan," tegas Panglima TNI, usai melihat seluruh jenazah di Rumah Sakit Bhayangkar, Palu, Senin, 21 Maret 2016.

Operasi Tinombala baru saja diperpanjang selama 6 bulan kedepan, sejak 9 Maret 2016 lalu. Target utamanya adalah menumpas kelompok Santoso yang menjadi pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Sebelumnya, Panglima TNI juga memastikan 13 korban kecelakaan helikopter ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Korban merupakan 7 penumpang dan 6 kru dari helikopter Bell 412 EP. Markas Besar TNI mengkonfirmasi bahwa para perwira dan personel yang ada di dalam helikopter itu, tengah dalam tugas operasi Tinombala, untuk perbantuan kepada Polri di Poso Pesisir Selatan.