Helikopter TNI AD yang Jatuh di Poso Dibeli Tahun 2012
- Istimewa
VIVA.co.id - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia menyatakan helikopter milik TNI Angkatan Darat, yang jatuh di Poso, Sulawesi Tengah, sebenarnya masih layak untuk terbang. Alasannya, helikopter itu belum lama ini dibeli oleh TNI AD.
“Masih dalam kategori baru, pengadaan tahun 2012," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Tatang Sulaiman, dalam konfrensi pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu 20 Maret 2016.
Tatang menuturkan bahwa salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) itu berasal dari Kanada. Dia menyebut bahwa musibah terjadi lebih karena faktor alam.
"Penyebab sementara diduga faktor cuaca (bukan kualitas helikopter). Namun demikian hingga saat ini, penyebab masih diinvestigasi dari TNI," ujarnya.
Tatang mengakui, 10 menit saat helikopter akan mendarat menjadi masa yang kritis. Sebab, ketika itu cuaca benar-benar buruk.
Sebelumnya, sebuah helikopter jenis Bell milik TNI AD jatuh di wilayah Patiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Poso Pesisir Selatan, pada Minggu, 20 Maret 2016, sekitar pukul 17.20 Wita. Heli itu berangkat dari Desa Watutau, Kecamatan Lore Piore, Kabupaten Poso.
Sebanyak 13 orang ikut dalam penerbangan helikopter nahas tersebut. Seluruhnya tewas. (ren)