SBY Akan Mensalati Jenazah Ketua Umum PGRI di Semarang
Selasa, 15 Maret 2016 - 11:52 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, dijadwalkan melayat di rumah duka almarhum Sulistiyo, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus anggota DPD RI, di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 15 Maret 2016.
Baca Juga :
Kehadiran SBY di Semarang mengingat Ketua Umum Partai Demokrat itu sedang menggelar rangkaian safari politik bertajuk SBY Tour De Java di empat provinsi, di antaranya, di Semarang, Jawa Tengah. SBY juga ingin menyerap aspirasi rakyat setelah purna tugas sebagai Presiden.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, rumah duka di Jalan Karangingas Raya, Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang, kini penuh sesak dihadiri pelayat. Sejumlah keluarga juga tengah menyiapkan rencana kedatangan SBY yang sudah berada di Semarang.
Karangan bunga dari SBY juga datang di rumah duka. Karangan bunga yang dikirim SBY datang bersamaan dengan karangan bunga Presiden Joko Widodo dan keluarga.
"Ini menunggu pak SBY yang kini tengah perjalanan ke sini. Recananya beliau mau turut serta mensolati Almarhum," kata seorang anggota keluarga kepada VIVA.co.id.
Jenazah almarhum Sulistiyo diterbangkan dari Jakarta ke Semarang pada Selasa pagi. Setiba di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, jenazah akan disalatkan di Masjid Darus Sa'adah yang berada tepat di samping rumah Almarhum. Setelah disalatkan, jenazah dibawa ke Banjarnegara untuk dimakamkan di kampung halamannya di Desa Kali Tengah, Kecamatan Purwanegara.
Banjir pelayat
Suasana duka menyelimuti rumah duka Almarhum. Ribuan pelayat dan karangan bunga dari berbagai pihak terus berdatangan untuk mendoakan tokoh besar pendidikan Indonesia itu.
Sejak pagi, aktivitas di rumah duka sangat ramai. Di dalam rumah duka, keluarga dan pelayat terus bergantian mengaji dan membacakan ayat-ayat Alquran. Di luar rumah, deretan karangan bunga bahkan tampak berjajar di sepanjang gang rumah Almarhum. Ucapan duka cita itu sebagaian besar dari sejumlah lembaga tinggi negara.
Sejumlah tamu dari berbagai latar belakang profesi, unsur pemerintah, ulama, akademisi hingga mahasiswa terus hadir. Mereka bersiap menyambut kedatangan jenazah.
"Permintaan dari orang tua, pemakaman yang semula akan dilakukan di Semarang diubah di Desa Kali Tengah Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara," kata Setia Naka Adrian, seorang pelayat yang juga dosen pada Universitas PGRI Semarang, di rumah duka.
Sulistiyo meninggal dunia dalam sebuah insiden kebakaran Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta, pada Senin siang. Sulistiyo, yang kala itu mengeluh kurang fit saat menjalani rapat, memutuskan menjalani terapi hiperbarik, terapi oksigen bertekanan tinggi di Rumah Sakit.
Proses itu dilakukan di dalam ruangan khusus yang tertutup, namun terjadi percikan api yang menyebabkan tabung oksigen meledak. Peristiwa itu juga menewaskan tiga orang, selain Sulistiyo.