Tiga Masalah Ditengarai Kerap Jadi Persoalan Polisi

Operasi Kepolisian Simpatik Jaya.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Kasus adanya oknum Kepolisian yang membantai anggota keluarga sendiri menjadi kasus menonjol pada tiga bulan awal di tahun 2016. Adanya kejadian tersebut, menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S.Pane, tak terlepas dari tiga hal yaitu, persoalan asmara, ekonomi dan kesal pada atasan.

"Lalu faktor persoalan ekonomi keluarga dan kesal pada atasan," kata Neta setelah menyebut alasan asmara kepada VIVA.co.id. Senin, 14 Maret 2016.

Pada akhir pekan lalu terjadi pembunuhan oleh Aparat Brimob, Brigadir Aris terhadap istrinya. Aris kemudian mencoba bunuh diri, namun gagal. Saat ini Brigadir Aris masih dalam keadaan kritis di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta. Aris dan istrinya diketahui memiliki dua orang anak. [Baca: ]

Sementara pada bulan Februari lalu, peristiwa lebih sadis lagi yang dilakukan anggota polisi. Anggota Polres Melawi Kalimantan Barat, Brigadir Petrus Bakus, memutilasi dua anaknya yang masih kecil.

Belakangan Petrus ditengarai mengalami gangguan kejiwaan. Sebelum membunuh anaknya, Petrus sempat mendatangi rumah atasannya, namun si atasan tak bisa ditemui. [Baca: ]

Neta menyarankan, selain memperbaiki sistem perekrutan, Kepolisian harus bisa melangsungkan psikotes berkala terhadap para personelnya. Dengan demikian emosional yang labil maupun gangguan kejiwaan bisa dideteksi dini. Atasan juga diharapkan bisa lebih peduli terhadap perilaku anak buahnya.
 
"Pertama polisi-polisi yang menjadi atasan harus mau peduli mencermati sikap perilaku anak buahnya. Jika ada yang bermasalah harus cepat diatasi dan diberi konseling psikologis dan senjata apinya segera ditarik," kata Neta. (ase)