Polri Diminta Umumkan Sebab Kematian Terduga Teroris Klaten
- ANTARA FOTO/Maulana Surya
VIVA.co.id – Terduga teroris bernama Sy, dikabarkan meninggal dalam pemeriksaan, setelah dijemput tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, pada Selasa, 8 Maret 2016. Dia dijemput aparat dari kediamannya di Brengkungan, Pogung Cawas, Klaten, Jawa Tengah.
Menanggapi kejadian ini, peneliti terorisme UI Ridlwan Habib, meminta agar kematiannya diinvestigasi secara menyeluruh, dan Mabes Polri harus mengumumkan secara terbuka penyebab kematiannya.
"Dokter Polri yang disumpah etika kedokteran harus menjelaskan ke masyarakat dan keluarga, penyebab utama kematian. Ini penting dan merupakan kewajiban penyidik," ujar Ridlwan Habib, Sabtu 12 Maret 2016.
Ridlwan menjelaskan, Polri tidak boleh menutupi penyebab kematiannya, agar tidak ada dugaan Sy tewas dalam pemeriksaan, karena disiksa.
"Era Presiden Jokowi berbeda dengan sebelumnya. Jokowi selalu berpesan agar hukum dan HAM ditaati dan jangan menimbulkan dendam atau masalah baru," ujarnya.
Selain itu, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, harus menugaskan kepala Densus 88 dan dokter RS Polri, agar memberi penjelasan lengkap secepatnya.
"Komnas HAM juga bisa segera melakukan penyelidikan independen agar kasus ini jelas duduk perkaranya," katanya.
Ridlwan menjelaskan, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Pandjaitan dalam berbagai forum sudah menegaskan penindakan terhadap kasus terorisme dilakukan secara proporsional dan terukur.
"Jangan ada anak buah Polri di lapangan yang bertindak melawan arah kebijakan pimpinannya. Pendekatan kekerasan di era rezim sebelumnya terbukti gagal, sejak 2004 hingga sekarang teroris tetap ada," ungkap Ridlwan.
Ridlwan juga berharap aktivis gerakan Islam tetap tenang dan tidak terpancing. "Ini masalah besar bagi organisasi Islam. Harus disikapi secara jernih dan proporsional, jangan sampai terpancing dan terjebak," ucapnya.
Sebelumnya, . Wagiyono mengatakan dia dan beberapa anggota keluarganya saat ini sedang berada di Jakarta dan pada siang tadi jenazah adiknya diberangkatkan menuju Klaten.