Nonmuslim Kuliah di UIN Harus Mau Belajar Alquran
Jumat, 11 Maret 2016 - 17:30 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id - Universitas Islam Negeri (UIN) membolehkan nonmuslim berkuliah di kampus berbasis Islam itu. Tapi, mahasiswa nonmuslim harus mau ketika diberi materi pengetahuan agama Islam, termasuk belajar mengaji Alquran.
Baca Juga :
Kampus yang sudah menerima mahasiswa nonmuslim, di antaranya, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. "Di UINSA ada dua mahasiswa nonmuslim sejak berubah dari IAIN (Institut Agama Islam Negeri) ke UIN," kata Rektor UINSA Surabaya, Prof Abdul A'la, pada Jumat, 11 Maret 2016.
Dia menjelaskan, waktu mendaftar, dua mahasiswa itu tercatat berasal dari Bali dan beragama Hindu. Keduanya kuliah di Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. A'la tak menyebut identitas dua mahasiswa nonmuslim itu.
"Sebenarnya, UIN mana pun bisa menerima mahasiswa nonmuslim, tidak hanya di UINSA," kata A'la. Saat mendaftar, nonmuslim tidak perlu memenuhi syarat harus bisa membaca Alquran, seperti syarat yang diberlakukan kepada pendaftar lain.
Tetapi, kata A'la, begitu diterima di UIN, mahasiswa nonmuslim harus mau menerima mata kuliah agama Islam yang diterapkan UIN, termasuk belajar mengaji Alquran. "Tapi harus diperhatikan, itu dalam konteks akademik, bukan keyakinan," katanya.
Kampus juga melarang dosen maupun mahasiswa mengajak mahasiswa nonmuslim untuk masuk Islam. "Saya ingin mahasiswa nonmuslim, penganut Kristen, misalnya, menjadi umat Kristen yang baik. Jadi mereka harus bisa mengaji Alquran dan tahu ilmu agama Islam dalam konteks akademik saja," ujarnya.
Jika pun ada mahasiswa nonmuslim menganut agama Islam, A'la berharap itu atas kesadaran dan keyakinan sendiri, bukan karena paksaan atau ajakan. "Urusan masuk Islam atau tidak itu hidayah dari Allah kepada masing-masing individu," katanya.
Kini, satu dari dua mahasiswa nonmuslim yang saat mendaftar kuliah di UIN beragama Hindu, sudah menganut agama Islam. "Ketika saya terima informasi itu, dia saya panggil dan saya tanya, apakah masuk Islam karena dipaksa atau dirayu dosen atau teman kuliah. Dia jawab, atas kesadaran sendiri," ujarnya.