Asap Pabrik Bikin Warga Palembang Tak Leluasa Lihat Gerhana
VIVA.co.id – Gerhana Matahari Total (GMT) telah memasuki wilayah Palembang sejak pukul 06.20 WIB. Namun, disayangkan proses terjadinya GMT kali ini untuk Palembang tertutup asap.
Diduga asap tersebut berasal dari pabrik pupuk yang berada di hulu Sungai Musi. Pabrik terus mengeluarkan asap yang membubung ke langit. Asap tersebut terbawa oleh angin ke arah timur, sehingga masyarakat yang berkumpul di Jembatan Ampera kecewa karena tak leluasa melihat proses gerhana tersebut.
Bahkan, sesekali MC mengumandangkan celotehnya agar pabrik tersebut menghentikan sejenak aktivitasnya. Dan, itu pun disambut oleh masyarakat yang sejak subuh berdiri di jembatan di atas Sungai Musi itu.
"Semoga bisa menghentikan operasi pabriknya terlebih dahulu, karena fenomena alam ini hanya akan terjadi 350 tahun lagi. Semoga pekerja menghentikan aktivitasnya sebentar," ucap MC tersebut.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id yang berada di lokasi, Rabu, 9 Maret, cuaca tak bersahabat terus menggantung di langit ibu kota Sumatera Selatan ini. Sesekali langit Palembang semakin menutup diri dari cuaca cerah dengan kepulan asap dari pabrik.
Seperti diberitakan sebelumnya, Palembang menjadi kota pertama dari berbagai kota besar yang dilalui oleh GMT abad ini. Proses terjadinya GMT di Palembang berlangsung mulai pukul 06.20 WIB. Pada pukul 08.31 WIB, Bulan dan Matahari terpisah, menandakan gerhana telah rampung.
Selama proses gerhana terjadi, Palembang merasakan GMT pukul 07.20 WIB, di mana proses gelap secara sempurna tersebut berlangsung selama 1 menit 52 detik.