Narkoba Banyak Variannya, Masyarakat Diminta Waspada

Ilustrasi/Barang bukti narkoba
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id - Isu adanya santri yang berzikir sambil mengonsumsi narkoba di Jawa Timur, dinilai mencerminkan peredaran narkoba yang telah menyasar berbagai lini. Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, meminta masyarakat mewaspadai agar tidak ada korban narkoba selanjutnya.

"Ada orang kasih vitamin maka dia akan terima, tidak tahunya itu adalah zat adiktif. Hal-hal seperti ini menjadi bagian penting untuk warning kepada kita semua bahwa pasar di Indonesia dengan omzet sekitar Rp63 triliun sebuah pasar yang sangat menggiurkan bagi industri narkoba," katanya, ketika ditemui di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 6 Maret 2016.
 
Mengenai penanggulangan peredaran narkoba yang diduga sudah masuk pesantren, Mensos mengatakan, Badan Narkotika Nasional (BNN) sudah lama mencium modus-modus baru para pengedar zat adiktif.
 
"Tapi, update produknya cepat sekali, variannya luar biasa, bahkan ada yang seperti tisu kalau dimasukkan ke air tidak akan mengubah warna air, tetapi itu ternyata zat adiktif. Ada juga dalam bentuk musik, mengakses dengan bayar US$2, tapi ternyata itu membuat adiksi," ujar Khofifah.
 
Khofifah mengimbau masyarakat mengetahui varian-varian baru zat adiktif ini. Hal itu, agar masyarakat bisa melakukan resistensi agar zat-zat itu tidak membahayakan generasi muda.
 
"Kita harus mengambil makna kehati-hatian dari korban yang sudah masuk ke pesantren ini. Maka, informasi detail tentang zat adiktif penting," kata Khofifah.