Menteri Susi: Pendidikan Bagi Wanita Itu Penting
Minggu, 6 Maret 2016 - 17:44 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku terus menindak tegas pelaku pencurian ikan atau illegal fishing yang berkeliaran di wilayah perairan Indonesia. Susi menyesalkan, Indonesia hanya menempati posisi ketiga di Asia sebagai eksportir produk perikanan, padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki garis pantai 95.181 kilometer yang tentunya memiliki potensi perikanan yang besar.
"Ditambah lagi dengan masih tingginya persentase anak yang kerdil karena rendahnya asupan gizi," kata Susi, dalam keterangan persnya, Minggu, 6 Maret 2016.
Setelah melakukan kajian cepat, Susi memiliki pandangan bahwa pemberantasan illegal unreported and unregulated (IUU) fishing dapat dipakai sebagai 'start-up', untuk mewujudkan tata kelola kelautan dan perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Hal tersebut dipaparkan Susi saat menjadi salah satu tamu kehormatan pada acara The Women Leaders Forum 2016 di Singapura.
Acara itu digagas oleh The Economist Events dan diselenggarakan oleh HSBC untuk menyatukan para wanita inspiratif dari berbagai negara dan kalangan untuk melakukan diskusi terbuka, sebagai bentuk dukungan bagi wanita laut menuju sukses.
Baca Juga :
Dalam sesi interaktif dengan peserta, Susi juga menekankan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh wanita adalah kurangnya pendidikan dan pelatihan sehingga pendidikan itu sangat penting.
"Hal tersebut akan menjadi titik awal bagi kaum wanita untuk meraih kesuksesan," kata dia.
Menteri Susi menceritakan munculnya kebanggaan dan kebahagiaan karena telah dipercaya untuk mengelola sektor kelautan dan perikanan dalam pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla, sebab posisi tersebut biasanya melekat pada kaum laki-laki.
Melihat animo peserta yang tinggi dalam The Women Leaders Forum 2016, dia berharap kisah sukses pemimpin perempuan, dapat menginspirasi perempuan lainnya di Asia maupun dunia.
Seperti diketahui, acara tersebut dilatarbelakangi pada makin berkembangnya bisnis di Asia, baik secara volume maupun jenisnya yang memberikan tantangan sekaligus peluang bagi perempuan untuk berpartisipasi atau mengambil peran.