Cara Sederhana dan Aman Melihat Gerhana Matahari Total
- U-Report
VIVA.co.id – Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Graha Teknologi Sriwijaya Dinas Pendidikan Sumatera Selatan (Sumsel), saat ini terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar melihat proses Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan berlangsung pada 9 Maret 2016 mendatang dengan aman.
Menurut Kepala UPTD Graha Teknologi Sriwijaya Dinas Pendidikan Sumsel, Muhammad Taufik, untuk melihat proses GMT dengan aman, masyarakat tak perlu menyiapkan dana berlebih. Sebab, dengan menggunakan alat sederhana, gerhana bisa dilihat dengan aman oleh masyarakat.
Seperti dengan menggunakan kardus yang dilubangi selebar lubang jarum, di balik daun pepohonan, maupun menggunakan telapak tangan.
Khusus menggunakan tangan, dijelaskan Taufik masyarakat hanya tinggal menempelkan telapak tangan secara bertumpuk dan membuat sedikit lubang kecil agar cahaya masih dapat terlihat. Hal itu dimaksudkan agar cahaya matahari tak langsung masuk ke mata, karena terhalang oleh tangan.
"Tidak perlu beli kacamata khusus untuk melihat GMT. Dengan menggunakan telapak tangan juga bisa. masyarakat jangan terbebani untuk membeli alat dalam menyaksikan fenomena GMT ini," ujar Taufik, Sabtu, 5 Maret 2016.
Menurut Taufik, GMT yang merusak mata, terjadi saat akan memasuki proses GMT dan saat proses GMT akan berakhir. "Kalau dengan mata telanjang, jangan dilihat saat bulan dan matahari akan bersatu, tapi kalau memang sudah gelap tidak masalah. Karena cahaya inframerah matahari tersebut bisa langsung masuk ke retina dan bisa menyebabkan kebutaan. Sehingga untuk lebih aman, sebaiknya menggunakan pelindung mata," ujarnya menjelaskan.
Tak hanya itu, saat GMT nanti, UPTD Graha Teknologi Sriwijaya telah menyiapkan empat buat teropong untuk melakukan proses pengamatan. Pengamatan akan dilakukan oleh Graha Teknologi dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
"Kalau kami (UPTD Graha Teknologi Sriwijaya) memiliki empat teropong dan ditambah satu teropong dari Lapan yang siap untuk melakukan penelitian GMT yang akan berlangsung selama 1 menit 52 detik," ujarnya menambahkan.
Nantinya, juga bertepatan pada 8 Maret 2016 mendatang, akan diadakan workshop dan sosialisasi untuk membuat kacamata dan cara membuat teleskop. Acara tersebut akan diadakan di Palembang Indah Mall (PIM).
Lebih jauh, dikatakan Taufik, momen GMT tersebut ialah momen bersejarah bagi masyarakat dan sayang untuk dilewatkan. Namun demikian, Taufik menghimbau, agar masyarakat dapat menyaksikan proses GMT tersebut secara aman.
"Ya kalau bisa menggunakan alat untuk melihat GMT. Kami juga pada tanggal 8 Maret pada pukul 06.00 WIB, akan melakukan gladi bersih menjelang GMT."
(mus)