Guru Mengaji Penebar Teror Bom SMA Makassar Diringkus
- VIVA.co.id/Sahrul Ramadhan
VIVA.co.id – Kepolisian Resort Kota Besar Makassar meringkus seorang pelaku diduga peneror bom yang ditujukan kepada salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Makassar pada Minggu 28 Februari 2016.
Pelaku, Nasrul Wara, diketahui sebagai pekerja swasta dan guru mengaji di lingkungan tempat tinggalnya. Pria 26 tahun ini diringkus di Kota Makassar, pada Selasa 1 Maret 2016, sekira pukul 05.45 waktu setempat.
"Dia merupakan tersangka yang meneror bom di SMA 1 Makassar. Dia biasa mengajar mengaji dan dia memang tidak suka dengan kegiatan ujian santri yang dilakukan di Makassar," ujar Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Rusdi Hartono, Selasa.
Dari pemeriksaan, motif pelaku menebar ancaman teror bom dengan menggunakan pesan singkat (SMS), karena tak senang dengan sikap panitia pelaksana ujian santri yang di laksanakan di SMA 1 Makassar, Minggu pekan lalu.
Selain di nilai tak konsisten dengan waktu pelaksanaan, pelaku juga menganggap hal tersebut sangat bertele-tele. "Ada ketidaksukaan dengan panitia secara keseluruhan, karena dia sering ikut juga kalau ada kegiatan-kegiatan pengajian. Tetapi, kali ini waktunya suka molor, kadang-kadang juga administrasinya juga sangat tidak jelas, makanya dia mengganggu agar kegiatan tidak berjalan," ujar Rusdi.
Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat dengan Undang-undang nomor 15 pasal 6 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman kurungan minimal empat tahun dan maksimal 20 penjara.
Kini pelaku dan barang bukti berupa telepon genggam dan nomor yang dipakai saat melakukan teror telah disita aparat kepolisian.
Diketahui, Minggu 28 Februari 2016 lalu, Aksi teror bom terjadi di SMA 1 Makassar melalui pesan singkat. Dalam pesan singkat tersebut, pelaku mengaku jika bahan peledak sudah diletakkan di sekolah tersebut sejak pagi.
Tak hanya itu, pesan singkat tersebut juga berisi, aksi teror itu merupakan rentetan kejadian aksi teror yang terjadi di Makassar.
“Berjuang wahai manusia. Ingat saat anak-anak berjuang agama. Pesan kami berhati-hatilah di SMA 1 Makasaar, pada tanggal 28 February pada pukul 08.30 pagi telah memasang bom cabang Jakarta dan diledakan pada pukul 08.30 besok. Selamatkan anak-anak kalian sebisa mungkin. PERHATIAN. PERHATIAN. PERHATIAN,” tulis pelaku dalam pesan singkat itu. (asp)