Ketua Baru KY Perkuat Pencegahan Pelanggaran Etik Hakim

Komisi Yudisial (KY) akhirnya memilih Aidul Fitriciada Azhari sebagai Ketua KY dan Sukma Violleta terpilih sebagai Wakil Ketua KY.
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id - Ketua Komisi Yudisial (KY) terpilih Aidul Fitriciada Azhari mengaku akan mengutamakan langkah preventif dan pre-emptive untuk menjaga martabat dan perilaku hakim. Menurut dia, salah satu program KY adalah mengutamakan pencegahan yaitu penguatan kapasitas hakim dan membantu kesejahteraan hakim.

"Kami ingin empowering hakim. Selain juga melakukan pengawasan dalam artian penindakan terhadap pelanggaran kode etik," kata Aidul di Gedung KY, Jakarta, Jumat 26 Februari 2016.

Fitri mengatakan, Mahkamah Agung (MA) sebenarnya sudah ada pengawasan internal. Tapi, ia ingin hakim mendapatkan pemberdayaan agar bisa mengambil keputusan independen dan imparsial.

"Lalu, kami sudah membuat embrio klinik etik bekerja sama dengan 13 universitas. Kami ingin jadikan KY pusat pengembang etik kehidupan berbangsa. Sekarang masih ada ketetapan MPR yang mengamanahkan untuk mengembangkan etika berbangsa," kata Aidul.

Ia berharap melalui penguatan etika tersebut akan mampu mencegah kasus korupsi di lingkungan hakim. Meski mengupayakan tindakan preventif, ia memastikan tidak akan mengurangi pengawasan “represif”. Ia hanya menegaskan akan menambah porsi untuk pencegahan.

Sebelumnya, Komisi Yudisial (KY) akhirnya memiliki ketua definitif untuk periode dua tahun enam bulan ke depan. Melalui pemilihan secara langsung dan terbuka, Aidul Fitriciada Azhari terpilih sebagai ketua KY dan Sukma Violleta terpilih sebagai wakil ketua KY.