Baku Tembak, Bandar Ganja Roboh Diterjang Timah Panas

Polisi sita ganja di Palembang, Sumatera Selatan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Aji YK Putra

VIVA.co.id - Satuan Intelkam Polresta Palembang membekuk dua orang yang diduga bandar ganja saat istirahat di sebuah rumah makan di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II, tepatnya di terminal KM 12, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, 21 Februari 2016.

Kedua tersangka yakni, Parzi (34) dan Sutarman (39), merupakan warga Desa Bunut, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.

Kepala Satuan Intelkam Polresta Palembang Komisaris Polisi Budi Santoso menjelaskan, penangkapan bermula ketika petugas mendapatkan informasi ada daun ganja kering dalam jumlah banyak yang akan masuk Palembang.

Tersangka yang mengendarai mobil Toyota Avanza berpelat nomor BG 1185 IK langsung dibuntuti petugas. Kedua tersangka lantas bermaksud istirahat di sebuah rumah makan.

Petugas pun langsung menggerebek mereka di sana. Parzi, salah satu tersangka, berusaha melawan. Dia meletuskan dua kali tembakan sehingga terjadi kontak senjata dengan petugas.

Usai menembakkan senjata, tersangka berusaha lari. Namun, satu butir timah panas dari petugas berhasil mendarat di kaki kirinya sehingga tak bisa kabur.

Petugas lalu menggeledah mobil tersangka. Dalam mobil itu ditemukan 10 paket ganja kering yang disimpan dalam karung. Polisi juga menemukan satu senjata api.

"Kami amankan senjata api jenis FN buatan Jerman dengan magasin berisi tiga. Mereka mencoba menembaki petugas sehingga terpaksa dilumpuhkan," kata Budi.

Pengakuan tersangka, ganja itu berasal dari Aceh dan hendak diedarkan di Palembang.

Tersangka Parzi mengaku, barang bukti ganja kering tersebut didapatkannya dari salah satu bandar berinisial AW di Muba.

"Saya cuma diupah AW, dalam satu paket ganja kering Rp500 ribu. Saya bawa 10 paket besar, jadi dapat upah Rp5 juta," ujarnya.

Sedangkan Sutarman mengaku sama sekali tidak mengetahui jika di dalam mobil tersebut terdapat ganja.

"Saya cuma diajak. Tidak tahu kalau ada ganja. Saya baru tahu setelah ada ganja setelah sampai di Palembang," ujarnya.