Kapolda Sumsel: Tak Ada Toleransi untuk Teroris

Simulasi antisipasi teror dan unjuk rasa jajaran Polda Sumsel, Kamis 18 Februari 2016
Sumber :
  • Aji YK Putra/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Jajaran Polda Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan uji coba penanggulangan ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), seperti kericuhan unjuk rasa maupun teror bom. Uji coba difokuskan untuk melihat kesiapan aparat dan sarana Polda Sumsel dalam mengatasi situasi.

"Kita juga menguji peralatan yang kita punya apakah bekerja dengan baik atau tidak. Selain itu, keterampilan penggunaan alat oleh anggota Polri juga dites, sesuai prosedur," kata Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol. Djoko Prastowo usai simulasi, Kamis, 18 Februari 2016. 

Setelah melihat simulasi, Djoko pun puas dengan hasilnya. "Semuanya berjalan dengan baik. Kita siap untuk menjaga keamanan masyarakat Sumsel. Untuk teroris, kita tidak ada toleransi dan tidak pernah main-main, karena mereka pun tidak main-main dengan kita," tegas mantan Wakabaintelkam Mabes Polri ini.

Dalam simulasi ini dikisahkan massa gabungan pedagang pasar induk Jakabaring Palembang, melakukan unjuk rasa di halaman kantor DPRD Sumsel. Mereka menuntut wakil rakyat memberantas kawanan preman yang meresahkan masyarakat.

Namun, aksi tersebut diwarnai kericuhan, saat ratusan orang berusaha membuka blokade barisan Polisi. Di tengah kericuhan ini, tiba-tiba sebuah bom di dalam pos security meledak. Akibatnya, seorang security menjadi korban.

Usai melakukan simulasi, Polda Sumsel memusnahkan 350,3 gram sabu, 142 butir ekstasi dan 25 kilogram ganja kering siap edar. Sabu dan ektasi, dimusnahkan dengan cara diblender dengan cairan pembersih lantai. Sementara, ganja kering, dimusnahkan dengan dibakar.

(mus)