Hasyim Muzadi: LGBT Menyimpang, tapi Wajib Disantuni
Kamis, 18 Februari 2016 - 12:36 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Adri Irianto
VIVA.co.id - Mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi, menyarankan masyarakat bersikap adil menilai permasalahan lesbian, gay, biseskual, dan transgender (LGBT). Menurutnya, perilaku seksual itu memang menyimpang tetapi kaum LGBT tetap harus diperlakukan manusiawi dan tidak didiskriminasi.
Baca Juga :
Hasyim berpendapat bahwa sebagian kaum LGBT memang bawaan sedari lahir atau memiliki gen menyimpang. Mereka yang seperti itu tak sulit dinormalkan karena bersifat kodrati. Sebagian yang lain menjadi LGBT karena terpengaruh pergaulan alias bukan bawaan lahir.
Dia mengutip pendapat ahli psikiatri atau ahli kejiwaan yang menyatakan bahwa hanya 20 persen kaum LGBT yang bawaan lahir, dan selebihnya akibat pergaulan bebas. Pada kelompok pertama, masyarakat dan negara tidak boleh mendiskriminasinya dan tidak boleh diperlakukan kasar.
“Mereka harus tetap kita santuni karena mereka sendiri tidak menyukai menyandang kelainan itu. Jangan sekali-sekali kita perlakukan kasar, yang melukai perasaan hatinya,” kata Hasyim melalui keterangan tertulis kepada VIVA.co.id pada Kamis, 18 Februari 2016.
Kewajiban masyarakat dan negara, menurut Hasyim, mencegah penyimpangan seksual itu semakin meluas. Soalnya, kampanye seputar LGBT biasanya memanfaatkan isu hak asasi manusia (HAM), padahal kepentingan tertentu di baliknya.
“Mereka yang kampanye kebanyakan bukan penderita LGBT, tapi mengambil manfaat dari isu LGBT, baik popularitas maupun komersial melalui media dan kemasan HAM,” kata Hasyim, yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
“Jadi, yang kita lawan bukan LGBT yang kodrati/given tapi kampanye sosialisasinya yang memang merusak agama dan budaya. Karena tidak satu pun agama di dunia yang memperkenankan sosialisasi itu,” dia menambahkan.
Hasyim mengimbau umat Islam agar menjaga anak-anak dan keluarganya. Para pemuka agama Islam, pendakwah atau ulama, berkewajiban juga memberikan penjelasan yang proporsional kepada masyarakat tentang LGBT sebagai kelainan seksual, terutama yang bersifat kodrati. (ase)