Polri Data Jumlah Teroris di Bima
- ANTARA FOTO/Maulana Surya
VIVA.co.id – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol. Agus Rianto mengatakan, kelompok radikal dan teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) jumlahnya tak bisa diprediksi.
"Jumlah fluktuatif, kami harus akurat, sedang pendataan. Memang NTB dan Poso terkait. Anggota jaringan latihan bersama di Bima," kata Agus Rianto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Februari 2016.
Namun, Agus enggan merinci mengenai ada tidaknya rencana kelompok radikal di Bima untuk melakukan aksi di wilayah tersebut. "Mereka lihat situasional, apa yang mereka lakukan konfrontatif. Mereka sifatnya bergerilya, yang jelas pernah mereka melakukan kekerasan," ujarnya menambahkan.
Hingga kini, polisi terus melakukan penyelidikan terhadap seorang terduga teroris yang melawan dalam operasi penggerebekan aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror di Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Senin, 15 Februari 2016.
Dalam baku tembak ini, anggota polisi Bradha Effendi terkena tembakan, dan masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali. "Hari ini kami lakukan langkah tindakan medis pendahuluan," katanya.
Oleh karena itu, jenderal bintang dua ini menuturkan, jajaran kepolisian akan melakukan pencegahan terhadap kelompok teroris yang ada di Bima tersebut. "Utamakan pencegahan, namun penindakan tetap dilakukan."
Sebelumnya, operasi penyergapan di Bima tak berjalan mulus, karena dua terduga teroris yang diketahui bernama Fazarudin alias Faris dan Imam melawan aparat dengan menembakan senjata mereka. Akibatnya, seorang terduga teroris, Faris ditembak mati. Sedangkan Imam, berhasil dibekuk dan sekarang ditahan serta diperiksa di Polda NTB.
(mus)