Mursalin Masih Berjuang Bertahan Hidup di Reruntuhan Tambang
Minggu, 14 Februari 2016 - 15:28 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Firdaus Amar
VIVA.co.id - Terowongan galian tambang emas bawah tanah (underground) di Halmahera Utara, Maluku, runtuh pada Senin 8 Januari 2016. Seorang pekerja masih terperangkap di terowongan yang runtuh itu hingga hari ini, Minggu 14 Februari 2016.
Terowongan itu milik PT Nusa Halmahera Mineral (NHM), perusahaan patungan produsen emas terbesar di Australia, Newcrest Mining Ltd (Newcrest), dengan PT Aneka Tambang Tbk.
Awalnya, ada 50 orang pekerja tambang yang terjebak dalam terowongan sedalam 300 meter di bawah tanah itu. Namun, 49 orang sudah dievakuasi.
Hingga Minggu sore, 14 Februari, seorang pekerja bernama Mursalin Sahman (36 tahun) masih terjebak. Mursalin adalah operator alat berat berjenis solo drill. Dia dipastikan masih hidup, karena perusahaan berhasil menggali lobang yang membuat mereka masih bisa berkomunikasi dan mengirimkan makanan kepadanya.
Minta sajadah
Mursalin adalah warga Desa Malapa, Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera. Dia adalah orang lokal pertama di Halmahera Utara yang mempunyai keahlian mengoperasikan alat berat pengeboran berjenis solo drill.
Pada Senin malam, hari nahas itu, terjadi pergerekan bebatuan yang disebut geoteknikal. Kemudian, alarm tanda bahaya berbunyi. Sebanyak 49 pekerja berhasil keluar dan dievakuasi tim penyelamat. Mursalin yang tengah mengendarai alat berat tidak sempat menyelamatkan diri.
Untuk mengetahui Mursalin masih hidup, seorang pekerja berisinatif berkomunikasi melalui saklar listrik. Dia mematikan dan menyalakan saklar itu dan dibalas serupa oleh Mursalin di bawah. Respons Mursalin menandakan dia masih hidup di terowongan itu.
Tim penyelamat, kemudian melakukan upaya lanjutan untuk memastikan Mursalin masih hidup dengan mengebor sisi lain terowongan yang dianggap terkoneksi. Upaya itu berhasil pada Selasa.
Pengeboran berhasil menembus lokasi Mursalin berada dengan menggunakan pipa sepanjang 54 meter dan berdiameter 11 centimeter. Dari sinilah diketahui Mursalin masih hidup dengan berkomunikasi lewat pipa itu.
Mursalin menuturkan, dia dalam keadaan sehat dan bertahan hidup dengan sisa makanan pekerja lain. Dia juga meminum air mineral yang tersisa sementara. Dia juga menyalakan AC, atau pendingin ruangan pada alat berat yang dikendarainya untuk bertahan hidup.
Pada hari ketiga pengeboran dilakukan di sisi lainnya dengan kedalaman 95 meter dengan diameter yang sama untuk menyuplai makanan.
Mursalin sempat meminta dikirimi sajadah untuk salat melalui pipa itu. Dia juga dikirimi kamera untuk memotret lokasi ia terjebak.
Tim medis disiagakan
Istri dan dua anak Mursalin kini telah berada di kamp PT NHM untuk memantau proses evakuasi Mursalin. Mereka berharap, Mursalin segera dievakuasi dalam keadaan selamat.
Manajer Komunikasi PT Nusa Halmahera Mineral, Herastuti Haryogyo, mengatakan ada kemajuan positif dalam upaya penyelamatan Mursalin. Telah dibuat lubang pengeboran kedua sepanjang kurang lebih 95 meter ke dalam.
Lubang itu sekarang berfungsi sebagai alat untuk mendukung komunikasi khusus dengan Mursalin. Tim penyelamat mempunyai pilihan cara yang paling mungkin dilakukan untuk mengeluarkan Mursalin. Satu di antaranya adalah membuat lubang dengan diameter besar yang menembus ruangan Mursalin terjebak. Lubang percobaan sudah menembus pada Rabu lalu.
“Sekarang kami sedang memperbesar ukuran lubang tersebut. Pilihan lain sedang dalam proses sejalan dengan pilihan pertama. Operasi ini merupakan pekerjaan geoteknikal yang berat dan kompleks,” kata Herastuti.
Baca Juga :
“Sejumlah penilaian risiko telah diterapkan ke dalam semua aktivitas kami untuk memastikan keselamatan tim penyelamat dan Mursalin sebelum dan selama berlangsungnya proses pengeluarannya. Kami tetap melakukan kontak secara teratur dengan Mursalin,” Herastuti menambahkan.
Mursalin, katanya, dalam keadaan sehat walafiat meski belum berhasil dievakuasi. Dia, bahkan memberikan banyak informasi yang berguna bagi tim penyelamat. Tim penyelamat pun mengirimkan makanan kepada Mursalin melalui lubang pengeboran pertama.
Perusahaan juga menyiagakan tim medis untuk memonitor kondisi kesahatan Mursalin selama belum berhasil dievakuasi.
“Mursalin telah saling bertukar surat dan foto dengan keluarganya yang tetap berada di site, dan terus mendapat bantuan serta dukungan dari manajemen PT NHM,” kata Herastuti.
Firdaus Amar/Halmahera Utara
(asp)