TNI AU Akan Beli Tanah Korban Jatuhnya Pesawat Super Tucano

Rumah Mujianto yang tertimpa badan pesawat kini rata dengan tanah
Sumber :
  • D.A.Pitaloka/ VIVA.o.id

VIVA.co.id - Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh, Malang akan membeli tanah tempat jatuhnya pesawat Super Tucano TT 3180 pada Rabu 10 Februari 2016. Setelah terealisasi, rencananya pihak TNI AU akan membuat monumen pengingat kecelakaan tersebut.

Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Marsma TNI H RM Djoko Senoputro mengatakan, pembicaraan awal dengan keluarga menghasilkan sejumlah rencana, diantaranya pihak Lanud akan membeli tanah bekas rumah Mujianto di Gang 12 Jalan LA Sucipto Kota Maang. 

"Sudah kami bicarakan lagi, insya Allah 80 persen keluarga setuju rumahnya tidak dibangun lagi," kata Marsma Djoko, Jumat 12 Februari 2016.

Namun negosiasi itu belum final. Sementara menunggu kesepakatan, pihak TNI akan menyediakan anggaran bagi Mujianto dan anaknya untuk mengontrak rumah di sekitar lokasi rumah lama mereka.

Soal harga beli, TNI AU masih melakukan kalkulasi tentang harga tanah. Jika telah disepakati keluarga, sebagian tanah nantinya akan diwakafkan pada musola yang berada tepat di samping bekas rumah Mujianto.

Sementara sisa tanah yang lain akan digunakan untuk membangun monumen peringatan perstiwa kecelakaan pesawat latih itu. "Keluarga trauma di rumah yang dulu, sekalipun banyak kenangan di rumah tersebut. Paling tidak ada titik terang negosiasi kami dengan keluarga," lanjutnya

Sementara itu, pemilik rumah, Mujianto, belum dapat memutuskan apakah akan menjual rumah miliknya yang kini rata dengan tanah. Rumah tersebut dihuni turun temurun sejak orang tua Mujianto.

Rumah berukuran sekitar 5 meter kali 10 meter itu kini rata dengan tanah. Mujianto masih meminta pendapat keluarga besar.  "Kami belum 100 persen mengiyakan rencana TNI AU, saya perlu bicara dulu dengan keluarga besar," tegasnya.