Minus Satu Daerah, Bawean Diajak Gabung ke Provinsi Madura

Jembatan Tol Surabaya-Madura (Suramadu)
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Tudji Martudji.

VIVA.co.id – Sejumlah anggota DPRD Jawa Timur (Jatim) tengah melobi sejumlah tokoh yang ada di Pulau Bawean, Jatim, agar Bawean bisa menjadi kota di Provinsi Madura nantinya. Pasalnya, pemekaran Madura sebagai provinsi terganjal kurangnya jumlah kabupaten dan kota yang disyaratkan.

“Sebenarnya Bawean sudah memenuhi untuk menjadi sebuah kota karena di sana sudah ada dua kecamatan,” kata Anggota DPRD Jatim, Abdul Halim di Surabaya, Kamis 11 Februari 2016.

Apalagi kata dia, masyarakat Bawean memiliki kedekatan budaya dengan masyarakt di Madura. Namun demikian, Halim belum bisa menyampaikan hasil pendekatan mereka terhadap para tokoh di Bawean yang saat ini masuk dalam wilayah Kabupaten Gresik tersebut.

“Sebenarnya orang Bawean itu kalau kami lihat ada Madura dan juga Bugis, tapi mereka tidak mau disebut Madura ataupun Bugis, maunya ya Bawean,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Madura (P4M), Jimhur Saros mengatakan, pendekatan ini dilakukan karena Bawean lebih mirip secara kultural denga masyarakat Madura dibandingkan daerah lain di Jawa Timur. Apabila pemerintah dan tokoh Bawean bersedia memekarkan diri menjadi kotamadya, maka peluang Madura menjadi provinsi bakal cepat terealisasi.

“Kalau semua syarat sudah terpenuhi ya tinggal menunggu waktu saja. Kemarin kami sudah ketemu Komisi II DPR, sekarang kami mau bertemu menteri dalam negeri saja,” kata Jimhur.

P4M sebelumnya sudah diterima Komisi II berkenaan dengan aspirasi pemekaran Madura tersebut. Namun syarat dasar ternyata belum terpenuhi bahwa sedikitnya harus ada 5 kabupatan atau kotamadya dalam provinsi. Saat ini di Pulau Madura baru ada empat kabupaten. Oleh karena itu, P4M berusaha melakukan pendekatan ke tokoh-tokoh Bawean untuk memenuhi syarat jumlah itu.

Adapun alasan pemekaran Madura menurut P4M tak lain adalah soal ketidakpuasan atas empat kabupaten di Madura yang tidak berkembang dibandingkan kabupaten lain di wilayah Jawa Timur.