Longsor Hambat Distribusi Logistik Korban Banjir di Solok
Kamis, 11 Februari 2016 - 00:41 WIB
Sumber :
- ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
VIVA.co.id - Pendistribusian bantuan logistik kepada korban banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), terhambat. Penyebabnya, longsor yang kembali terjadi di kawasan Lolo Km 94,00 Muaralabuh, Kabupaten Solok Selatan.
Longsor yang menimbun badan jalan sepanjang 50 meter ini mempersulit pengantaran bantuan logistik dan alat berat mencapai lokasi banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumbar, Zulfiatno, mengatakan banyak logistik yang ikut tertahan akibat longsor di kawasan Lolo. Bantuan logistik dari Gubernur Sumbar yang rencananya akan dibagikan kepada korban juga terlambat didistribusikan Rabu, 10 Februari 2016.
Untuk Kabupaten Solok Selatan, menurut dia, pendistribusian logistik diupayakan mendahulukan kawasan yang terisolasi.
“Seperti kawasan Buluh Kasok, Pauh Duo, mereka jadi terisolasi akibat jembatan gantung yang biasanya menghubungkan kampung tersebut sudah putus akibat banjir,” kata Zulfiatno kepada VIVA.co.id.
Saat ini, kata Zulfiatno, pendistribusian logistik untuk kawasan tersebut menggunakan perahu. Sekalipun arus sungai masih tergolong deras, namun tidak terlalu bahaya untuk melakukan penyeberangan. (ase)
Baca Juga :
Longsor yang menimbun badan jalan sepanjang 50 meter ini mempersulit pengantaran bantuan logistik dan alat berat mencapai lokasi banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumbar, Zulfiatno, mengatakan banyak logistik yang ikut tertahan akibat longsor di kawasan Lolo. Bantuan logistik dari Gubernur Sumbar yang rencananya akan dibagikan kepada korban juga terlambat didistribusikan Rabu, 10 Februari 2016.
Untuk Kabupaten Solok Selatan, menurut dia, pendistribusian logistik diupayakan mendahulukan kawasan yang terisolasi.
“Seperti kawasan Buluh Kasok, Pauh Duo, mereka jadi terisolasi akibat jembatan gantung yang biasanya menghubungkan kampung tersebut sudah putus akibat banjir,” kata Zulfiatno kepada VIVA.co.id.
Saat ini, kata Zulfiatno, pendistribusian logistik untuk kawasan tersebut menggunakan perahu. Sekalipun arus sungai masih tergolong deras, namun tidak terlalu bahaya untuk melakukan penyeberangan. (ase)