Kerukunan Beragama Nasional Dinilai Cukup Harmonis

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Kementerian Agama merilis laporan hasil survei nasional kerukunan umat beragama pada 2015.

Data Puslitbang Kehidupan Keagamaan menyebutkan kehidupan beragama pada 2015 berada pada poin 75,36 (dalam rentang 0-100).

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengemukakan angka tersebut berada dalam kategori yang tinggi.

"Angka ini menguatkan hasil survei KUB (Kerukunan Umat Beragama) 2012 yang berada pada indeks 3,67 (dalam skala 1-5) yang berarti cukup harmonis," ujar Lukman dalam laporan KUB di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2016.

Menurut Lukman, konflik atas nama agama sering digunakan oleh pihak tertentu untuk kepentingan segelintir kelompok.

"Di grass root itu bahwa konflik yang mengatasnamakan agama lebih banyak disebabkan bukan karena masalah agama," kata Lukman.

Lukman menyebutkan, konflik sosial di masyarakat justru lebih banyak disebabkan oleh masalah politik, persaingan ekonomi dan hukum. Dia menambahkan, agama sering dijadikan sebagai faktor justifikasi pembenaran untuk memercik konflik.

Apalagi di era globalisasi seperti sekarang, lanjut dia, persaingan ekonomi semakin kompetitif dan demokrasi liberal seringkali menjadi penyebab potensi konflik.

"Untuk itu kita menunjukkan kepada masyarakat bahwa di tengah kemajemukan kita yang sedemikian beragam ini, meskipun ada beberapa kasus-kasus intoleran, tapi sebenarnya kerukunan kita sudah cukup baik," ujar Lukman. (ase)