Luapan Bengawan Solo Ancam Pantura Jatim

proyek Bendungan Gerak Bengawan Solo di Trucuk, Bojonegoro, Jatim
Sumber :
  • Antara/ Aguk Sudarmojo
VIVA.co.id
- Hujan dengan durasi lama diprediksi akan mengguyur Jawa Timur hingga Maret 2016 mendatang. Seperti tahun sebelumnya, daerah yang dilintasi sungai besar terancam terendam karena luapan air sungai.


Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Achmad Robiul Fuad, menjelaskan, terdapat dua sungai besar di Jatim yang berpotensi membawa dampak banjir.


Pertama, Sungai Brantas yang melintasi wilayah Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Jombang, dan Mojokerto.


Kedua, Sungai Bengawan Solo yang melintas dari Jawa Tengah ke daerah Pantura di Jatim, dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, hingga ke Surabaya.


"Kalau Brantas sudah mulai ada perbaikan infrastruktur, dan
alhamdulillah
tidak sampai membawa dampak seperti tahun sebelumnya. Hanya Jombang kemarin banjir tapi sudah teratasi," kata Fuad kepada
VIVA.co.id
, Selasa 9 Februari 2016.


Namun yang masih menjadi ancaman di daerah Jawa Timur lanjut Fuad, adalah Sungai Bengawan Solo yang melintasi Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Daerah di kawasan pantai utara ini terancam banjir terutama ketika hujan deras mengguyur Jawa Tengah.


"Kemarin Bojonegoro sempat banjir karena luapan Sungai Bengawan kiriman dari Jateng," jelas Fuad.


Beberapa hari sebelumnya, Fuad menambahkan, Sungai Bengawan sempat dinyatakan status siaga karena debit air meninggi. "Tapi sekarang berangsung-angsur menurun. Mudah-mudahan hujan deras dan lama tidak terjadi lagi," ucap Fuad.


Menurut dia, Pemerintah Jawa Timur sebenarnya sudah melakukan perbaikan infrastruktur mengantisipasi luapan banjir Bengawan Solo, yakni dengan membangun bendungan gerak Sembayat di Gresik. "Dan mudah-mudahan dengan sudah dibangunnya bendungan gerak Sembayat banjir di Bengawan teratasi," ucapnya.


Sungai lain di Jatim yang kerap membawa dampak banjir saat musim hujan, adalah sungai kecil di Madura dan di kawasan Tapal Kuda. Seperti Kali Kemuning di Kabupaten Sampang. "Untuk Kali Kemuning di Sampang sampai sekarang belum terjadi banjir," paparnya.

Sebagai antisipasi, lanjut Fuad, BPBD Jatim sudah berkoordinasi dengan BPBD di daerah agar membentuk tim petugas operasional penanganan banjir. BPBD juga sudah berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri terkait penanganan itu.

Terpisah, Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Bambang Setiadji, mengatakan bahwa hujan diperkirakan akan turun secara merata di Jawa Timur dengan curah sedang tapi berdurasi lama. "Pola hujan seperti itu secara umum akan terjadi sampai Maret," katanya.

Di bagian lain, Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi RP Argo Yuwono, menegaskan kepolisian siap membantu BPBD dalam penanganan terdampak banjir di Jatim. "Polda sifatnya membantu dan menunggu koordinasi dari BPBD," tegas Kombes Argo. (ren)