Peringati Hari Pers, Jurnalis Yogya Ziarah ke Makam Udin

Sumber :
  • VIVA.co.id/ Daru Waskita.

VIVA.co.id - Bertepatan dengan Hari Pers Nasional yang jatuh pada hari ini, Selasa, 9 Februari 2016, sejumlah jurnalis di Yogyakarta menggelar tabur bunga dan doa bersama di pusara almarhum Fuad Muhammad Safrudin di Dusun Gedongan, Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Yogyakarta.

Selain tabur bunga dan doa bersama, para jurnalis dari berbagai media di Yogyakarta ini juga menggelar donor darah yang berlangsung di Kantor PMI Cabang Bantul.

Ketua Forum Pewarta Bantul, Santosa Suparman, mengatakan di hari Pers ini, wartawan Yogyakarta menuntut kebebasan pers sepenuhnya. Sebab, sampai saat ini pers masih terbelenggu dan masih belum sepenuhnya independen.

Padahal seharusnya, kran pers harus dibuka lebar-lebar agar bisa melakukan fungsi kontrol kepada kebijakan pemerintah. "Kebebasan pers harus benar-benar diwujudkan," ujar Santosa.

Menurut Fuad, Udin merupakan simbol masih tertindasnya pers sampai saat ini. Udin dibunuh akibat tulisannya yang mengkritisi kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab Bantul). Pria kelahiran 18 Februari 1963 ini tewas dibunuh orang tak dikenal pada 16 Agustus 1996.

"Kematian Udin juga merupakan bentuk ketidakberdayaan dari aparat penegak hukum dalam menegakkan keadilan. Sebab, sampai saat ini misteri terbunuhnya mantan wartawan Berita Nasional ini belum juga terkuak. Bahkan, aparat kepolisian menganggap kasus pembunuhan Udin sudah kadaluarsa dan menutupnya," ujarnya.

Sementara itu, adik dari Udin, Nur Fauzan, juga mengaku kecewa dengan sikap aparat penegak hukum yang telah menghentikan kasus yang menimpa saudaranya. Harusnya, undang-undang yang menyebutkan sebuah kasus tersebut kadaluarsa dihapus demi memenuhi rasa keadilan dari keluarga korban.

"Saya tetap berharap agar kasus yang menimpa kakak saya tetap diselesaikan," tuturnya. (ase)