Jaringan Pengedar Miras Maut di Yogyakarta Menghilang

Sumber :
  • Diki Hidayat (Garut)
VIVA.co.id - Pasca tewasnya 26 warga akibat meminum minuman keras (miras) oplosan di Yogyakarta, peredaran miras tersebut hilang dari peredaran.

Kasat Sabhara Polres Bantul, Yogyakarta, AKP Agus Nuryanto, mengatakan, miras oplosan yang diracik dan dan dijual oleh tersangka Sasongko dan istrinya, mendadak hilang dari peredaran. Bahkan, para pedagang yang biasanya mengedarkan miras tersebut juga tak kelihatan.

"Ciri-ciri minuman hasil racikan Sasongko sudah menghilang dari pasaran. Pedagangnya juga sudah raib," kata Agus, Selasa 9 Februari 2016.

Menurutnya, pasca kejadian tewasnya 26 orang itu, polisi gencar melakukan razia, namun tidak menemukan miras oplosan racikan tersangka.

"Yang kita temukan hanyalah miras palsu, ciu, anggur dan bir. Tidak ditemukan adanya miras oplosan dari hasil racikan Sasongko dan istrinya," tuturnya.

Lebih lanjut, Agus mengatakan, masih tingginya peredaran miras saat ini, tidak lepas dari ringannya vonis hakim bagi pedagang miras.

Agus menghimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi miras, baik produksi pabrikan resmi ataupun miras oplosan, seperti yang diracik Sasongko dan istrinya. "Jauhi narkoba," tegasnya.

Tak hanya 26 korban meninggal, akibat , belasan korban lainnya hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit. 

Dari pemeriksaan, minuman oplosan itu dibuat dari fermentasi salak, obat anti serangga cair, cairan anti pegal, bubuk warna putih yang masih belum dapat diidentifikasi, satu bungkus tawas, dan cairan cokelat yang masih belum dapat diidentifikasi jenisnya. (one)