19 Pesantren Diduga Ajarkan Paham Radikal, Ini Reaksi BNPT
- Dian Tami
VIVA.co.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Saud Usman Nasution mengatakan, terdapat 19 pondok pesantren di Indonesia yang terindikasi menyebar paham radikalisme dan terorisme.
Hal ini diketahui dari hasil profiling BNPT. Meski tidak merinci seluruhnya, Saud menyebut salah satu pondok pesantren tersebut adalah pesantren pimpinan Abu Bakar Ba'asyir.
"Sebenarnya kami sudah merinci 19 pondok pesantren tersebut, salah satunya itu terdapat di Solo, pondok pesantrennya Abu Bakar," ungkapnya dalam diskusi publik di Jakarta Pusat, Selasa 2 Februari 2016.
Menurut Saud, terdapat juga tempat salah satu pelaku bom Bali 2005, yaitu pondok pesantren di Boyolali, Jawa Tengah. Selain itu, ada di Lamongan, Jawa Timur, Lampung, NTB, serta di Cirebon.
"19 pondok pesantren ini kami melihat ada keterlibatan ‎apakah itu pengajar atau murid. Pelakunya adalah lulusan pondok pesantren tersebut," kata Saud.
Tindak lanjut yang akan dilakukan apabila pondok pesantren tersebut terbukti mengajarkan paham radikal, yakni diserahkan langsung kepada pihak yang memiliki otoritas akan hal itu, seperti Kejaksaan Agung.
"Kami akan koordinasikan dengan Jaksa Agung. Untuk langkah selanjutnya yang akan mengambil atau mencabut bukan kami," katanya.