Panglima TNI : Jadi Teroris di Indonesia Enak
- VIVA.co.id/Tudji Martudji
VIVA.co.id - Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyebut terorisme di Indonesia paling enak. Karena, peraturan hukumnya masih lemah atau tidak ada.
"Paling enak, karena hukumnya masih lemah," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di sela mengikuti Apel Komando Satuan TNI 2016, di Bumi Marinir Karang Pilang, Surabaya, Rabu 27 Januari 2016.
Gatot mengambil contoh, pelaku terorisme banyak yang sudah mengikuti pelatihan militer ke Suriah dan saat tertangkap di Indonesia, mereka tidak diapa-apakan.
"Karena hukumnya di sini (Indonesia) tidak ada, makanya kalau mau bikin teroris, berangkat saja latihan ke Suriah dan balik ke sini lagi," katanya menjawab pertanyaan wartawan. Saat itu, Gatot didampingi para petinggi TNI AD, AL, AU dan perwira dari berbagai satuan yang mengikuti kegiatan tersebut.
Disinggung mengenai revisi UU terorisme, Gatot enggan menjawab dukungannya. Ia hanya mengatakan, lihat saja nanti.
"Kepolisian dan Pemerintah juga akan merevisi undang-undang teroris, kita lihat saja nanti bagaimana hasilnya," ujar Gatot.
Di pusat pendidikan dan latihan milik Marinir tersebut, Jenderal TNI Gatot dan petinggi TNI lainnya, membaur dengan prajurit dari berbagai kesatuan mengikuti permainan ketangkasan.
Diantaranya, adu cepat mendirikan tenda bersama tim yang masing-masing berjumlah 13 orang. Sebelumnya, juga adu tangkas menembak, mengendalikan perahu karet menghadapi berbagai rintangan dan sejumlah ketangkasan lainnya, yang diikuti 615 prajurit TNI dari berbagai kesatuan, dari TNI AD, AL dan AU. Acara tersebut dilakukan ditengah guyuran hujan.