41 Bom Aktif Rampasan Zaman Belanda Digali
- VIVA.co.id/Adib Ahsani (Madiun)
VIVA.co.id – Setelah pada Minggu 14 Januari 2016, digali 16 bom sisa rampasan Belanda, Polisi kembali menggali dan mengangkat 25 bom. Namun, kali ini dilakukan oleh Brimob.
Penggalian masih dilakukan di tempat yang sama, yaitu di Dukuh Ngasinan Desa Kedungpanji Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan, yang terletak di lahan milik Imam Suhadi itu.
Sebanyak 10 anggota Brimob, yang termasuk di dalamnya tim Penjinak Bahan Peledak. Sebanyak 35 bom berbagai ukuran diangkat dan dibawa ke Polsek Lembeyan.
“Sementara yang ditemukan ini bom aktif. Namun, yang tertimbun masih banyak. Dari segi keamanan, cukup aman, karena tertimbun lebih dari satu meter,” kata Kapolres Magetan, AKBP Johanson Ronald Simamora, saat ditemui di lokasi penggalian, Senin 25 Januari 2016.
Johanson mengungkapkan, untuk pengalian lebih lanjut, jika memang diinginkan, harus dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan. “Harus dibicarakan terlebih dahulu, karena jumlahnya cukup banyak. Menurut saksi mata saat menimbun, jumlahnya sekitar dua gerbong kereta,” tambahnya.
Namun, apabila tidak perlu digali untuk diangkat, Kapolres berharap, agar warga sekitar tidak melakukan aktivitas seperti membangun bangunan, menggali, atau bercocok tanam.
Pada saat yang sama, sejumlah warga mengajukan permintaan, agar di Desa Kedungpanji didirikan semacam monumen untuk mengingat bahwa warga Desa Kedungpanji adalah markas perlawanan terhadap Belanda.
“Nanti, akan kita ajukan keinginan untuk mendirikan monumen perjuangan kepada Pemda Magetan. Termasuk, apakah perlu digali semua atau tidak,” kata Sahudi, tokoh Desa Kedung Panji.
Sebelumnya, pada Minggu 24 Januari 2016, sejumlah warga menggali 18 bom rampasan zaman Belanda. Hingga hari ini telah digali 41 bom aktif. (asp)