Banjir Terjang Buleleng, Jembatan Jebol

Kerusakan akibat banjir di buleleng
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bobby Andalan

VIVA.co.id - Empat desa di wilayah Kabupaten Buleleng bagian barat diterjang banjir bandang akibat hujan deras yang melanda wilayah itu Sabtu, 23 Januari 2016.

Banjir terjadi di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt serta Desa Musi, Desa Banyupoh dan Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak. Banjir bandang juga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas karena air juga menggenangi jalur Singaraja-Gilimanuk.

Di Desa Lokapaksa, banjir menyebabkan salah satu jembatan penghubung di desa tersebut jebol. Bahkan satu truk pengangkut sempat terjebak
di jembatan yang jebol tersebut.

Pascabencana alam tersebut, Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra terjun langsung ke lokasi bencana untuk meninjau situasi terkini di empat desa tersebut.

Menurut pengakuan warga, ada sejumlah rumah rusak diterjang banjir bandang. Bahkan, salah satu rumah warga rata dengan tanah.

Pada kesempatan itu, Sutjidra memberikan bantuan sembako kepada para warga Desa Musi. Di kantor desa setempat, Sutjidra juga menyerahkan bantuan berupa alat-alat kebersihan. Sebanyak 15 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Musi terpaksa mengungsi.

Wilayah terparah yang diakibatkan oleh terjangan banjir bandang adalah Desa
Penyabangan. Selain banjir bandang, wilayah ini juga terkena tanah longsor.
Beberapa warga mengaku akan mengungsi karena telah kehilangan rumahnya.

Ditemui usai pemantauan, Sutjidra mengungkapkan hujan deras yang melanda Kabupaten Buleleng dari kemarin siang sampai malam mengakibatkan banjir dan longsor di beberapa titik. Longsor terjadi di empat titik dan banjir di tiga titik.

Menurutnya, banjir yang terjadi seperti di Desa Musi disebabkan oleh batang-batang kayu besar yang datang dari atas lalu menyumbat aliran sungai.

"Masyarakat yang ada di hulu diminta agar tidak membuang sampah atau bekas-bekas potongan pohon yang mereka tebang di daerah-daerah aliran
sungai," ujar Sutjidra, Minggu, 24 Januari 2016.

Hingga Minggu sore, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng belum merilis secara resmi data korban bencana alam akibat hujan lebat diikuti angin puting itu. (ase)