Keluarga Dilarang Jemput Eks Gafatar di Tanjung Emas
Minggu, 24 Januari 2016 - 16:23 WIB
Sumber :
- Foto: Tudji Martudji/VIVA.co.id.
VIVA.co.id
- Sebanyak 375 eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dilarang dijemput keluarganya setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Senin, 25 Januari 2015 dini hari nanti.
"Penjemputan oleh keluarga dilarang di sini (Pelabuhan Tanjung Emas). Mereka boleh dijemput di Donohudan," kata Komandan Pangkalan (Danlanal) TNI AL Semarang, Kolonel Laut (P) Elka Setiawan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Minggu, 24 Januari 2015.
Dijadwalkan, ratusan eks Gafatar itu akan tiba di Pelabuhan pada pukul 02.00 dini hari nanti menggunakan kapal TNI AL KRI Gilimanuk.
Menurut Elka, skenario pengamanan itu adalah mereka akan dicek kesehatan dahulu, lalu pendataan awal identitas pasti mereka. Jika hal itu sudah selesai, eks Gafatar asal berbagai wilayah ini akan dievakuasi ke Donohudan, Boyolali.
Baca Juga :
Jumlah pengikut Gafatar yang dibawa masih dinamis. Tapi, kata Elka, untuk tahap pertama kurang lebih ada 350 orang. "350 orang itu paling banyak dari Jawa Tengah, Yogyakarta, lalu ada juga dari DKI Jakarta dan Banten," kata dia.
Saat ini sejumlah pasukan gabungan telah disiagakan di area dermaga Tanjung Emas Semarang. Mereka terdiri dari petugas KSOP, TNI AL, polisi penyelam (Polair), tenaga kesehatan dan petugas lainnya. Jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan orang.
"Atas arahan Gubernur Jateng dan hasil rapat dengan Forkominda Pemprov Jateng, maka detail pengamanan eks anggota Gafatar kami perketat," kata Elka.
Adapun teknis pengawalan saat mereka tiba di pintu masuk Tanjung Emas, petugas akan langsung menyerahkan kepada Kodim IV Diponegoro dan Polda Jateng.
"Kami serahkan ke Kodam dan Polda. Kemudian dilakukan sterilisasi di pintu keluar agar mudah dilakukan pendataan oleh petugas," ujar Elka.
Rencananya akan ada empat kapal yang datang bertahap membawa eks pengikut Gafatar dari Pontianak. Antara lain, KRI Teluk Bone, KRI Teluk Ende dan KRI Gilimanuk. (ase)