Terbunuh di Suriah, Ini Sosok Eks Ketua KNPI Depok
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan.
VIVA.co.id - Diduga terlibat dalam jaringan radikal ISIS, Mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Depok, Agustian Hermawan, dilaporkan terbunuh dalam baku tembak di Suriah. Kabar kematian Agustian, yang dikenal sebagai salah satu tokoh kepemudaan di kota Depok itu pun dibenarkan oleh Ketua KNPI Kota Depok, Dody Riyanto.
"Ya kami dapat kabar dari grup KNPI. Yang bersangkutan ternyata meninggalnya sudah sebulan lalu, di Suriah," kata Dody saat ditemui di lingkungan Pemkot Depok, Kamis, 21 Januari 2016.
Agustian dikenal sempat menjabat sebagai Ketua KNPI Kota Depok sekitar tahun 2011 lalu. Saat itu, dia adalah ketua kedua menggantikan Aca. Selain aktif di kepemudaan dan olahraga, pria yang dikenal bersahaja ini juga disebut-sebut sebagai penggagas berdirinya Kota Depok.
Bahkan, ia juga juga diketahui sebagai pendiri Depok Mania yang merupakan salah satu suporter klub sepakbola di kota berikon belimbing tersebut.
"Ya, almarhum cukup aktif. Bahkan dia dulu yang ikut menggagas berdirinya kota ini (Depok). Karena kan salah satu syaratnya harus didorong dari unsur kepemudaan," tutur Dody.
Namun, tak banyak yang diketahui Dody perihal kegiatan Agus selama beberapa tahun terakhir. Sebab, dia sudah hilang kontak dengan Agus sejak tahun 2013 silam.
"Ada yang bilang dia di Suriah. Kami, kawan-kawan di sini (KNPI) sama sekali enggak menyangka jika dia ikut ISIS dan meninggal di sana (Suriah). Sebab, yang kami kenal dia sosok yang baik."
Rencananya, Dody dan sejumlah rekan KNPI Kota Depok akan berkumpul untuk membahas hal ini dalam waktu dekat. Mereka juga berencana untuk menemui keluarga almarhum.
Namun sayang, hingga berita ini diturunkan, baik Dody maupun rekan KNPI lainnya belum mengetahui di mana keluarga Agus tinggal. Itu lantaran ia dan keluarga kerap berpindah-pindah.
Kabar matinya Agustian Hermawan yang diduga terlibat dalam jaringan radikal ISIS juga dibenarkan oleh Peneliti Ahli Badan Nasional Penanggulan Teroris (BNPT), Sidra Tahta Mukhtar.
"Info yang saya dapat seperti itu, sudah sebulan lalu tewasnya. Katanya bom bunuh diri, namun untuk lebih pasti saya harus cek data lagi di kantor," katanya saat ditemui usai menjadi pembicara penanggulangan aksi teror di Mapolresta Depok. (one)