Bom Sarinah, Kapal Pesiar MS Volendam Batal Bersandar
Minggu, 17 Januari 2016 - 14:27 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id - Kapal pesiar asal Belanda, MS Volendam, batal bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pembatalan sandar disampaikan pihak kapal karena alasan adanya serangan Bom Sarinah, Jakarta, beberapa hari lalu. Kapal MS Volendam mengangkut hingga 1.000 turis asal Belanda.
"Ini merupakan kendala bagi industri pariwisata di Jawa Timur, khususnya wisatawan yang singgah di Pelabuhan Tanjung Perak dengan menggunakan kapal pesiar," kata Kepala Humas PT Pelindo III (Persero), Edi Priyanto, Minggu 17 Januari 2016.
MS Volendam awalnya dijadwalkan bakal bersandar di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN), Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Rencananya, 1.000 turis asing itu juga bakal mengunjungi sejumlah lokasi wisata di Jawa Timur.
Edi mengungkapkan, sistem keamanan dan pengamanan di lingkungan Pelabuhan Tanjung Perak sebenarnya memiliki kelayakan dan telah berstandar internasional. Oleh karena itu, aktivitas sandar kapal sudah didata dan dideteksi sejak jauh hari. Namun, pihak Volendam tampaknya memiliki pertimbangan lain.
"Sehingga seluruh aktivitas di pelabuhan, baik kapal sandar, dan identifikasi penumpang kapal sudah terpantau secara ketat," kata dia.
Pihak Volendam menyampaikan pembatalan melalui surat elektronik.
"Isinya, tentang pembatalan sandar dengan alasan demi keamanan kapal dan para turis Belanda dari ancaman bom teroris," katanya.
Sebelumnya, bom bunuh diri terjadi di Sarinah, Jakarta, 14 Januari 2016. Ledakan bom menyebabkan 8 orang meninggal dan lebih dari 30 orang mengalami luka-luka. (one)
Baca Juga :
"Ini merupakan kendala bagi industri pariwisata di Jawa Timur, khususnya wisatawan yang singgah di Pelabuhan Tanjung Perak dengan menggunakan kapal pesiar," kata Kepala Humas PT Pelindo III (Persero), Edi Priyanto, Minggu 17 Januari 2016.
MS Volendam awalnya dijadwalkan bakal bersandar di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN), Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Rencananya, 1.000 turis asing itu juga bakal mengunjungi sejumlah lokasi wisata di Jawa Timur.
Edi mengungkapkan, sistem keamanan dan pengamanan di lingkungan Pelabuhan Tanjung Perak sebenarnya memiliki kelayakan dan telah berstandar internasional. Oleh karena itu, aktivitas sandar kapal sudah didata dan dideteksi sejak jauh hari. Namun, pihak Volendam tampaknya memiliki pertimbangan lain.
"Sehingga seluruh aktivitas di pelabuhan, baik kapal sandar, dan identifikasi penumpang kapal sudah terpantau secara ketat," kata dia.
Pihak Volendam menyampaikan pembatalan melalui surat elektronik.
"Isinya, tentang pembatalan sandar dengan alasan demi keamanan kapal dan para turis Belanda dari ancaman bom teroris," katanya.
Sebelumnya, bom bunuh diri terjadi di Sarinah, Jakarta, 14 Januari 2016. Ledakan bom menyebabkan 8 orang meninggal dan lebih dari 30 orang mengalami luka-luka. (one)