Polisi Buru Bahrun Naim, Dalang Bom Sarinah
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kapolda Metro Jaya, Irjen. Polisi Tito Karnavian menyebutkan bahwa pelaku bom Sarinah adalah kelompok Daulat Islam (IS) yang pada awalnya dikenal dengan Islamic States of Iraq and Syria (ISIS). Polisi saat ini tengah memburu Bahrun Naim, pemimpin kelompok IS di Indonesia.
Tito menjelaskan amir ISIS atau pemimpin tertingginya memerintahkan ISIS melakukan operasi di luar Irak dan Suriah. Hal ini yang kemudian meluaskan operasi ISIS sehingga disebut IS. Di Asia Tenggara, amir ISIS memerintahkan Tokoh ISIS, Abubakar Baghdadi untuk melakukan operasi, termasuk di Prancis, Eropa dan Afrika.
Sementara itu multiplikasi sel-sel ISIS di Asia Tenggara terjadi di Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand. Para pemimpin IS di negara-negara Asia Tenggara itu kemudian sedang bersaing untuk bisa menjadi pemimpin wilayah.
Di Indonesia, Bahrun Naim memimpin jaringan IS dan membentuk Katibah Nusantara. Persaingan Bahrun adalah terutama dengan kelompok IS di Filipina Selatan. Aksi teror di Indonesia diduga menjadi salah satu cara Naim mengukir 'prestasi'.
"Jadi antar para tokoh ini ingin bersaing menjadi leadership. Oleh karena itu Bahrun Naim merancang serangan ini. Sementara kelompoknya sudah kita ketahui dan kita lakukan pengejaran," kata Tito di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016.
Bahrun Naim sendiri bukan orang baru dalam aksi terorisme. Dia pernah terlibat kasus penyimpanan peluru pada tahun 2011 di Jawa Tengah.
"Untuk mendapatkan kepercayaan dari pimpinan tertinggi ISIS membuat dia harus bertindak dan menunjukkan kekuatannya," tambah Tito.
Naim diketahui sempat dipenjara selama tiga tahun. Setelah bebas dia ternyata masih terus terlibat dalam aksi-aksi terorisme. Pada tahun 2004, Bahrun Naim berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.
"Dari situlah Bahrun kemudian mencoba menjadi pimpinan tertinggi di Asia Tenggara," katanya.