Usai Bom Sarinah, Bandara dan Objek Vital Dijaga Lebih Ketat
Kamis, 14 Januari 2016 - 17:09 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Pengamanan sejumlah bandara utama dan sejumlah objek vital di Indonesia diperketat menyusul aksi bom bunuh diri kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis pagi, 14 Januari 2016.
Baca Juga :
Peningkatan pengawasan dan penjagaan bandara, di antaranya, dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng, Tangerang, Banten), Bandara Adisutjipto (DI Yogyakarta), dan Pangkalan Udara (Landu) Roesmin Nurjadin (Pekanbaru, Riau).
Di Bandara Soekarno-Hatta, ratusan personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk memperketat pengawasan. Semua penumpang diperiksa satu per satu, begitu juga dengan semua bawaan mereka.
Sebanyak 1.200 kamera pengawas (CCTV) di dalam Bandara dan 3.000 CCTV di luar bandara dipantau untuk memastikan tak ada aktivitas mencurigakan. Semua kendaraan yang masuk dan keluar bandara diawasi. "Status Bandara (Soekarno-Hatta) sejak teror Paris memang sudah siaga. Dengan adanya ledakan di Sarinah ini, pengamanan lebih ditingkatkan lagi,” kata Juru Bicara PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano di Tangerang.
Di Bandara Adisutjipto, personel keamanan ditambah sebanyak 30 sampai 40 petugas. Selain aparat Kepolisian, dikerahkan juga personel TNI Angkatan Udara. Sejumlah titik strategis diawasi khusus, di antaranya, di dalam bandara dan di pintu masuk.
General Manager PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama mengatakan, keberadaan Bandara Adisutjipto yang masih teritori TNI mempermudah untuk menambah petugas keamanan. "Bantuan keamanan siap oncall (siaga) 24 jam," katanya.
Di Lanud Roesmin Nurjadin, pengamanan diutamakan untuk menjaga alat utama sistem persenjataan, seperti pesawat tempur Hawk 100/200 dan F-16. “Lanud Roesmin Nurjadin dengan alutsistanya merupakan objek vital yang harus selalu dijaga keamanannya," kata Kepala Penerangan dan Pustaka Lanud Pekanbaru, Mayor Sus Rizwar.
Pengetatan keamanan dilaksanakan dengan menutup sementara pintu masuk yang berada di simpang Jalan Inpres dan arah dari Bandara. Petugas memperketat pemeriksaan bagi siapa pun yang ingin melewati jalan itu, termasuk personel Lanud.
Objek vital
Sejumlah objek vital dan tempat-tempat keramaian juga dijaga lebih ketat. Di Surabaya, Mal Tunjungan Plaza, Grand City Mal, Surabaya Plaza, dan sejumlah pos polisi, dijaga ketat. Polisi juga menyiagakan tim penjinak bahan peledak dan mengerahkan anjing dari Unit K-9.
"Total anggota yang kami kerahkan ada sekitar 300 personel, semuanya dalam kondisi siaga," Kepala Satuan Sabhara Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Surabaya, AKBP Tony Sugianto.
Tony menjelaskan, semua langkah itu diambil sebagai antisipasi aksi teror di Jakarta. "Apalagi sebelumnya Pak Kapolri juga pernah menyampaikan kalau Jatim juga masuk siaga satu,” ujarnya.
Di Depok, pengamanan Mal Margo City juga ditingkatkan karena di sana ada kedai Starbucks, kedai kopi serupa yang menjadi sasaran bom bunuh diri. Pengelola mal itu segera meminta bantuan polisi setelah mendengar kabar ada bom di Jakarta. "Tidak lama setelah mendapat kabar itu, kami langsung melakukan penyisiran di toilet dan Starbucks juga," kata Marcomm and Event Manager Margo City, Rani Fitriawati.
Pengelola mal itu juga memeriksa lebih ketat pengunjung yang masuk. Untuk keamanan internal, manajemen mal mengintensifkan dengan cara berpatroli tiap saat. Biasanya sejam sekali tetapi sekarang setiap saat. “Intinya kami ingin menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung," kata Rani.
Polisi setempat juga meningkatkan pengawasan dan penjagaan di sejumlah titik, termasuk di tiap Pos Polisi Lalu Lintas. Semua polisi yang berjaga bersenjata lengkap.
Kepala Polresta Depok, Komisaris Besar Polisi Dwiyono mengatakan, bahwa selain pos polisi lalu lintas, petugas juga mulai mengintensifkan pengamanan di sejumlah pusat keramaian, termasuk akses masuk ke area Markas Polresta.
Di Bekasi, semua pusat perbelanjaan dan kantor dan pos polisi dijaga lebih ketat dibanding biasanya. Pusat perbelanjaan yang dijaga ketat di antaranya Mall Sumarecon Bekasi, Metropolitan Mall, Grand Metropolitan, dan sejumlah pusat perbelanjaan lain.
Kepala Polresta Bekasi, Komisaris Besar Polisi Hery Sumardji, telah memerintahkan semua personelnya siaga. Polisi harus memastikan semua objek vital aman dari ancaman teror. "Semua anggota dari tingkat polres dan polsek diminta untuk meningkatkan pengamanan guna mengantisipasi kasus itu terjadi di wilayah Kota Bekasi," kata Hery.
Dia juga memerintahkan seluruh personelnya meningkatkan patroli guna mendeteksi dini potensi teror. Patroli wajib dilaksanakan pada pagi, siang dan malam. Sejauh ini, katanya, Kota Bekasi aman.
Sebelumnya beredar informasi bahwa sejumlah pusat perbelanjaan di kota itu juga jadi target teror. Hery memastikan kabar itu bohong. "Itu baru isu, jadi masyarakat tidak perlu takut dan panik.”
(mus)