Tersangka Teroris di Bandung Incar Pimpinan Syiah

Selasa, 12 Januari 2016 - 18:41 WIB

Oleh :

Syaefullah,

ilustrasi pengeledahan.

Sumber :

ANTARA FOTO/Maulana Surya

VIVA.co.id

- Mabes Polri menemukan fakta bahwa terduga kelompok teroris yang diamankan di Bandung, Jawa Barat, menargetkan untuk mengebom pimpinan tokoh agama.

"Salah satu target sasaran adalah tokoh Syiah, sudah ada namanya tidak perlu kami sebutkan disini," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 12 Januari 2016.

Anton menjelaskan, dari penggerebekan dan penelusuran kepada pelaku teroris sudah ditemukan beberapa barang bukti.

"Sementara yang ditemukan dokumen perencanaan, ada juga sketsa wilayah," jelas Anton.

Hingga kini, kata Anton, sudah ada empat orang terduga teroris yang berhasil diamankan Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di tempat yang berbeda.

8 Anggota NII Ditangkap, Ken Setiawan: Ancaman NII Tak Pernah Hilang

"Tiga orang itu, satu di Koja (Jakarta Utara), dua di Bandung di Ciwidey dan Cimaung, Cikalong (Jawa Barat). Ini masuk dalam jaringan AJ yang ada kaitanya dengan Solo, dan hari ini pun juga ditangkap satu orang di Bandung atas nama UB," katanya.

Dengan demikian, polisi menemukan cukup bukti bahwa mereka akan melakukan aksi amaliyah

, yaitu aksi kejahatan pengeboman di Kota Bandung, sehingga mereka ditetapkan menjadi tersangka.

"Semuanya masih dalam tahap pengembangan yang tujuannya kenapa dijadikan tersangka, karena sesuai dengan dokumen yang didapatkan bahwa kelompok tersebut akan mengadakan

amaliyah

," ujar Anton.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol. Agus Rianto menjelaskan, hingga kini polisi masih belum bisa menyebutkan apakah para tersangka ini terkait kasus bom molotov di mobil operasional tvOne. "Belum bisa dikaitkan dengan pengeboman tvOne," paparnya.

Insiden ledakan bom rakitan yang menyasar salah satu mobil kru tvOne ini terjadi di depan rumah dinas Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jawa Barat, pada 1 Januari 2016 lalu.